RadarCyberNusantara.com | Menjadi Pemimpin di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ataupun daerah bagiannya adalah hak setiap warga negara Indonesia, selagi dia memenuhi syarat dan ketentuan serta kriteria yang berlaku.
Dan untuk menjadi seorang pemimpin tidak dibatasi apalagi dihalangi oleh perbedaan gender, pria ataupun wanita mempunyai hak yang sama untuk menjadi seorang pemimpin baik dalam organisasi eksekutif, legislatif maupun yudikatif.
Untuk pilkada serentak tahun 2024 ini, setiap Warga Negara Indonesia (WNI) yang memenuhi syarat dan kriteria boleh mendaftarkan diri untuk menjadi pemimpin daerah maupun wakil pemimpin daerah baik melalui jalur partai politik maupun independen.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Miranti Karim Sanusi, seorang wanita muda yang juga merupakan kader partai Demokrat Lampung, siap maju sebagai bakal calon wakil bupati Lampung Selatan jika mendapatkan mandat dan restu dari partainya.
“Sebagai kader partai, saya siap maju sebagai calon wakil bupati Lampung Selatan periode 2024-2029 jika mendapatkan mandat dan restu serta dukungan dari partai,” ujar Miranti kepada RadarCyberNusantara.com melalui pesan singkat WhatsAppnya, Kamis (25/04/2024).
Menurut Miranti, menjadi pemimpin itu tidak hanya bisa dilakukan oleh kaum pria, namun wanita pun jika diberi kesempatan dibarengi dia mampu dan mau pasti bisa.
“Selain memenuhi persyaratan dan kriteria serta restu dari partai dan dukungan dari masyarakat, perempuan pun bisa menjadi seorang pemimpin yang penting kuncinya adalah mampu dan mau,” ucap Miranti.
Karena menurutnya dua kunci tersebut harus sama-sama dimiliki oleh seseorang yang akan menjadi calon pemimpin baik pria maupun wanita.
“Kemampuan saja tidak dibarengi kemauan yang kuat tidak akan menghasilkan kepemimpinan yang baik, begitu juga sebaliknya kemauan yang kuat namun tidak punya kemampuan juga pasti tidak maksimal,” tambahnya.
Masih menurut Miranti, banyak pemimpin dunia yang berjenis kelamin perempuan dan berhasil menjadi pemimpin suatu negara besar.
“Banyak perempuan di dunia ini yang berhasil menjadi seorang pemimpin bahkan menjadi pemimpin suatu negara saat ini sebagai contoh,
PM Sheikh Hasina dari Bangladesh.
PM Katrin Jakobsdottir dari Islandia.
PM Ana Brnabic dari Serbia.
PM Mia Mottley dari Barbados.
PM Mette Frederiksen dari Denmark.
PM Sanna Marin dari Finlandia.
PM Kaja Kallas dari Estonia.
Presiden Samia Saluhu Hassan dari Tanzania. Belum lagi seperti tokoh perempuan yang lain seperti Margaret Thatcher dan lainnya,” terang Miranti.
Masih menurut Miranti, Itu adalah pemimpin perempuan yang ada di luar Indonesia saat ini, belum lagi pemimpin perempuan yang ada di Indonesia yang tidak kalah dengan perempuan luar negeri.
“Itu contoh pemimpin perempuan yang ada di luar Indonesia, namun banyak juga pemimpin perempuan di Indonesia yang tidak kalah dengan perempuan luar negeri,” terang Miranti Karim.
Untuk itu menurutnya, kaum perempuan di Indonesia harus berterima kasih kepada pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini yang telah menjadikan kaum perempuan di Indonesia setara dengan kaum pria.
“Dalam momen peringatan hari Kartini tahun ini, saya mengucapkan terima kasih kepada pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini yang telah memperjuangkan hak-hak kaum perempuan,” imbuhnya.
Oleh sebab itu kata Miranti, untuk mengimplementasikan perjuangan RA Kartini dirinya siap untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Lampung Selatan pada khususnya.
“Nah untuk itulah guna melanjutkan perjuangan RA Kartini dan mengimplementasikan perjuangan beliau, jika partai memberikan mandat dan merestui, saya siap mengabdikan diri kepada masyarakat kabupaten Lampung Selatan.” Tutupnya. | Pnr