RadarCyberNusantara.Com | Jalan Raya
Rantau Tijang menuju Kecamatan Bulok. Lebih tepatnya di Pekon Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Lampung. Nampak jelas Gorong-Gorong yang Amblas dan sangat membahayakan pengguna jalan jika mengendarai roda dua ataupun selebihnya, ditambah jika pengendara saat melintas di malam hari. Dengan kondisi yang gelap karena minim nya penerangan jalan, menimbulkan kekhawatiran yang tak kunjung terselesaikan.
Diduga jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus, Gorong-Gorong yang rusak telah mendapat banyak perhatian masyarakat yang melintas,,, Kerap menimbulkan rasa jengkel bagi mereka yang terpaksa harus melewatinya, terlebih lagi masyarakat yang melintas setiap hari. Akibat Gorong-Gorong yang rusak dan bisa mengakibatkan kecelakaan bagi penggunanya, baik jatuh dari kendaraan, maupun kendaraan rusak. Masyarakat tak ada pilihan, mau tak mau, suka tak suka harus melalui jalan rusak tersebut, meski ada akses jalan alternatif lain yang dapat dilalui namun butuh radius yang lebih jauh, tentunya memakan waktu yang lebih panjang dan lama.
Mr Selow, warga Gunung Kasih, Kecamatan Pugung. yang memiliki kegiatan Angkutan Armada sangat mengeluhkan kondisi Gorong-Gorong yang ada di Pekon Binjai Wangi tersebut,” Miris Bung dengan kondisi jalanan itu, meski hanya Gorong-Gorong. Sebab kami inikan kendaran roda enam, tentunya besar to apalagi pas bawa muatan,, kadang ngerii sport jantung lewat Binjai itu. Yaa gimana,,, itu amblas, trus sama warga yang punya inisiatif cuma di timbun pake tanah yang campur batu…. Haduhhh gak kebayang dan jangan sampailah ada korban dulu mobil sampe tengkurep disitu, baru Pemerintah mau benerin,”kata Mr Selow kepada RadarCybernusantara.com, Selasa (4/6/24).
Mr Selow pun menambahkan,” seharusnyakan, jika belum dapat dilakukan perbaikan Gorong-Gorong yang rusak, sebagai bentuk tanggung jawab penyelenggara jalan, wajib memberi tanda atau rambu-rambu pada jalan yang rusak itu, supaya mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Justru itu yang acapkali luput dilakukan oleh penyelenggara jalan Bung. Sehingga seringkali kita masyarakat langsung yang turun tangan untuk memberikan rambu-rambu jalan rusak, ya itu faktanya dikasih bambu dan karung, urukan tanah yang bahkan bisa menyebabkan banjir sebab saluran nya mampet,” keluh Mr Selow.
Dilain Pihak Kepala Pekon Binjai Wangi, Akmaludin saat di konfirmasi via telpon seluler oleh media, radarcybernusantara.id mengakui,” jika dirinya juga sudah mencoba mengirimkan foto-foto titik Gorong-Gorong yang rusak kepada pihak terkait, namun belum juga ada tindakan, jika dibiarkan semakin lama, akan merembet ketengah dan tentunya sangat menghambat lalu lintas kita. Jadi kalo didiamkan gitu aja, akan kita tanam pohin pisang aja supaya bermanfaat,”katanya.
Akmaludin juga menyampaikan keluhan nya,” masa iya itu tidak nampak ataupun diketahui oleh Pemerintah Daerah, yang melintas lalu lalang melewati jalan tersebut,”tandasnya. | Rbl