RadarCyberNusantara.Id | Ketua Gepak Lampung Wahyudi melihat bahwa PLN memanfaatkan momen kunjungan Jaksa Agung RI, Sanitiar Burhanuddin di Lampung menjadi bersih-bersih pelayanan PLN. Wahyudi menduga ada sesuatu dibalik sambutan yang tidak biasa dan terkesan sangat istimewa ini.
Penyediaan pelayanan ketersediaan listrik yang istimewa sangat terasa pada kunjungan Jaksa Agung RI beserta rombongan di bumi Lampung kali ini. Mulai dari tiba di Bandara Radin Intan II pada tanggal 18 November 2024, lalu pelayanan ketersediaan listrik di lokasi-lokasi kunjungan Jaksa Agung selama di Lampung, sampai pada kepulangan kembali Ke Jakarta pada tanggal 20 November 2024, semua pasokan listrik sangat diistimewakan di manapun Jaksa Agung berada, selama kunjungan di Provinsi Lampung, seolah-olah menyampaikan pesan ketersediaan pasokan listrik di Provinsi Lampung dalam kondisi sangat baik.
Tak kurang General Manager PLN UID Lampung Muhammad Johanrifin juga menyampaikan dalam rilis info resmi PLN bahwa PLN telah berhasil melakukan langkah strategis guna memastikan suplai listrik selama kegiatan Jaksa Agung di Lampung berjalan aman dan lancar.
Kecurigaan ini bukan tidak mendasar, sebab kita tahu saat Ini korps Adhyaksa sedang membidik Mega Korupsi yang ada di Bumi Lampung dengan mendudukkan Kuntadi yang semua orang tahu sebagai Jelmaan Dewa Pembunuh Raja Timah.
“Dalam waktu dekat kami akan menurunkan team investigasi untuk menyelidiki aliran dana yang mengalir Ke tubuh PLN, yang kita tahu merupakan Perusahaan plat merah BUMN, tentunya rentan akan tindak Penyelewengan Anggaran dan tidak sembarang orang yang nisa mengakses keuangan Perusahaan ini,” ujar Wahyudi.
“Masih sangat terekam diingatan kita bahwa pada tanggal 4-5 Juni 2024 lalu terjadi blackout listrik, mati lampu total selama dua hari di daerah Sumsel, Jambi, Bengkulu hingga Lampung,” ujar Wahyudi.
“Kejadian ini merugikan jutaan warga masyarakat, hingga melumpuhkan aktivitas warga Lampung, perkantoran pemerintah hingga pelayanan masyarakat terganggu, belum lagi perusahaan-perusahaan, penjualan online dan lain-lainnya. Coba bayangkan, puluhan milyar mungkin mereka dirugikan karena kejadian ini,” ujar Wahyudi berapi-api.
“Bahkan pada saat itu, kami Lembaga Gepak Lampung yang akan melakukan Rencana Aksi Demontrasi di Pemda Provinsi Lampung menjadi batal, miris bukan.. Begitu dahsyatnya dampak yang timbul akibat peristiwa itu. Dan sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak PLN yang bisa diterima oleh semua pihak terkait kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat yang terdampak blackout listrik ini,”ujar Wahyudi.
Gangguan transmisi listrik jaringan saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) 275 kV Linggau- Lahat membuat seluruh wilayah Provinsi Lampung mengalami blackout lebih dari 24 jam dari Selasa-Rabu (4-5 Juni 2024).
General Manager PT PLN UID S2JB, Adhi Herlambang menyampaikan bahwa telah dilakukan penyelidikan oleh pihak eksternal dalam rangka untuk merealisasikan kompensasi kepada 2,1 juta pelanggan terdampak blackout tersebut pada Rabu (26/6/2024).
Apa hasil dari penyelidikan eksternal tersebut dan bagaimana implementasi kompensasi kepada pelanggan yang terdampak, apakah semua sudah terealisasi.
Semua itu masih menjadi tanda tanya besar dan perlu penjelasan secara terbuka dari pihak PLN. | Red.