RadarCyberNusantara.Id | Dugaan limbah PT Ciomas Adisatwa RPA – Unit Lampung yang mencemari aliran sungai di Desa Talang Baru, Kecamatan Sidomulyo, terus berlanjut.
Dalam waktu dekat, Komisi III DPRD Kabupaten, Lampung Selatan (Lamsel), akan memanggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP). Terkait, persoalan limbah pabrik yang mengakibatkan aliran sungai Dusun Umbul Cepit Bedeng desa setempat tercemar.
“Ketua Komisi III sudah telpon saya, sebelum turun lapangan untuk cek lokasi. Rencananya, hari Kamis (30/1) atau tanggal (30 – 31/1) mendatang, kita akan gelar RDP dengan DLH, ” terang anggota Komisi III DPRD Lamsel, Achmad Johani, Minggu (26/1/2025).
Seharusnya sambung Johani, pihaknya akan melakukan RDP bersama DLH pada Senin (27/1), namun karena hari Senin hingga Rabu (29/1) libur bersama. Maka komisi yang membidangi infratruktur dan dampak lingkungan ini menjadwalkan RDP pada Kamis 30/1.
“Paling lambat RDP kita gelar Jum’at (31/1) mendatang. Kita minta DLH segera mengambil langkah tegas turun lapangan serta memanggil perusahaan terkait untuk membahas persoalan limbah,” tegas Politisi partai Demokrat ini.
Ditanya apakah RDP Komisi III dengan DLH fokus tentang persoalan limbah perusahaan rumah potong ayam tersebut.
“Iya betul bang, soalnya ada dua laporan yang masuk ke komisi III terkait persoalan limbah. Yakni, PT Ciomas Adisatwa dan PT Pokhpan,” ungkap Johani.
Sayangnya, saat dihubungi Radarcyber beberapa kali Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamsel, Yudius enggan menjawab, hanya saja melalui pesan WA Kadis DLH mengirim kontak Kabid pengawasan DLH.
“Hubungi Kabid pengawasan ya bang,” kata Yudius singkat.
Namun, lagi lagi nomor Kabid pengawasan, Rudi tidak aktif. Sekadar mengingatkan, keluhan masyarakat Dusun Umbul Cepit Bedeng, Desa Talang Baru, yang terdampak tertular berbagai penyakit, akibat dugaan sungai tercemar limbah pabrik. Mendapat, respons cepat dari petugas medis UPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan, Sidomulyo, Lampung Selatan.
Tim medis langsung turun kerumah – rumah warga di beberapa titik guna melakukan pemeriksaan kesehatan. “Kami dan petugas kesehatan hadir disini temui warga sifatnya pengobatan. “terang KUPT Puskesmas Rawat Inap, Kecamatan Sidomulyo, Bambang Priyanto, ditemui dilokasi, Jum’at (24/1).
Bambang juga membenarkan, keluhan yang dirasakan anak-anak dan para orang tua warga Dusun Umbul Cepit Bedeng, selama ini terkena penyakit gatal-gatal, batuk dan pileg, akibat dampak mandi di sungai yang tercemar limbah.
“Ya kira-kira begitulah, apa yang dikatakan bapak dan ibu – ibu warga disini, ” terang KUPT Puskesmas Rawat Inap, Kecamatan Sidomulyo, Bambang Priyanto, saat berada dirumah warga, Jum’at (24/1).
Selain pemeriksaan kesehatan, sambung Bambang, petugas medis juga membagikan obat obatan terhadap warga yang tertular berbagai penyakit.
“Obat-obatan sudah kita bagikan langsung kepada warga dan anak anak. Misalnya, vitamin, obat gatal- gatal, flu serta obat batuk,” paparnya seraya mengatakan mengenai prasarana air bersih kita sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa.
Sementara itu, Kepala Desa Talang Baru, Achmadi, mengatakan, pihaknya akan menemui pihak perusahaan. Untuk menindaklanjuti keluhan warga yang terdampak sungai yang diduga kuat tercemar limbah pabrik. Mirisnya, belasan tahun warga mengeluh akibat pencemaran sungai, namun pihak perangkat desa baru mulai bergerak menindaklanjuti keluhan warga.
“Kita akan temui pihak perusahaan, supaya memberikan bantuan sumur bor agar warga disini (umbul Cepit,Red) mendapat sarana air bersih,” kata Kades singkat seraya menegaskan, secepatnya sumur bor akan kita realisasikan.
Sayangnya, Radarcyber Nusantara.Id bersama Sekretaris DPC Laskar Lampung Kabupaten Lampung Selatan, Rohmansyah, belum dapat mengkonfirmasi pihak PT Ciomas Adisatwa RPA – Unit Lampung. Terkait dugaan pencemaran limbah yang dibuang ke aliran sungai Desa Talang Baru. “Maaf ya mas, HRDnya pak Yusuf masih ada tamu, “ucap salah Sucurity yang ditemui di pos penjagaan.
Dihubungi terpisah, Ketua Komisi III DPRD Lampung Selatan, Yuti Ramayanti mengaku, pihaknya akan berkoordinasi dengan anggota komisi III, terkait untuk menentukan jadwal turun lapangan.
“Saya akan pelajari dulu ya dan koordinasi dgn rekan2 komisi 3 secepatnya saya kabari hasilnya,” pungkas politisi partai Gerindra ini melalui pesan Whats App.
Sementara itu, Sekertaris DPC ormas Laskar Lampung, Lampung Selatan, Rohmansyah, mengecam keras terkait pencemaran aliran sungai yang diduga kuat limbah berasal dari PT Ciomas Adisatwa RPA – Unit Lampung.
“Kami minta dinas terkait agar dapat segera turun kelokasi sungai yang tercemar limbah guna menindaklanjuti persoalan ini. Termasuk komisi III dan Dinas Lingkungan Hidup ((DLH),” tegas Sekretaris.
Bukan hanya itu, sambung Rohmansyah pihaknya juga meminta pihak dinas terkait untuk mengecek IPAL perusahaan rumah potong ayam (RPA) tersebut.
“Karena kalau limbah sudah mencemari sungai diduga kuat pengolahan limbah cair dan padat pasti bermasalah,” tandasnya seraya mengatakan, ormas Laskar Lampung akan terus mengawal hingga sampai tuntas.
Diberitakan sebelumnya, aliran sungai Desa Talang Baru Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, diduga tercemar limbah pabrik.
Selain berubah warna merah kehitaman, aliran sungai yang berada di Dusun Umbul Cepit Bedeng juga menyebarkan bau tidak sedap.
“Bukan bau nya saja mas. Tapi akibat mandi disungai, seluruh badan kami dan warga disini (Umbul Cepit,Red) juga terkena penyakit gatal-gatal,” terang Pandi ditemui dilokasi, Kamis (23/1).
Ridwan (39) warga lainya menambahkan, aliran sungai sangat bermanfaat bagi warga sekitar untuk mandi dan mencuci pakaian dan peralatan dapur. Kendati warga terkena penyakit gatal-gatal ratusan warga tersebut terpaksa mandi di aliran sungai karena tidak adanya sarana air bersih.
“Sampai sekarang meski sungai tempat kami tercemar limbah, saya dan warga tetap mandi dan mencuci disungai ini, habis mau gimana kita tidak ada sumur bor. Terpaksa kita mandi disungai ini mas,” keluh bapak tiga anak ini.
Berdasarkan pantauan Radar Cyber dilapangan, pencemaran aliran sungai diduga akibat limbah dari PT Ciomas Adisatwa RPA-Unit Lampung yang berada di desa Talang Baru, Sidomulyo.
Radius kurang lebih 2 kilo meter menuju lokasi aliran sungai aroma bau busuk sudah tercium. Terlihat, ada dua batang paralon warna putih yang dipasang perusahaan pengolahan ayam potong tersebut dipinggir aliran sungai, diduga dari paralon untuk membuang limbah dan dialirkan kesungai.
Pandi menjelaskan, karena warga sudah tidak tahan dengan aroma busuk dan terkena penyakit gatal-gatal gatal, perwakilan dari warga sekitar datang ke perusahaan mengadukan dampak sungai yang diduga tercemar dan penyakit gatal-gatal yang diderita warga. Mirisnya, tidak mendapat respon pihak perusahaan. “Datang ke perusahaan sampai marah marah mas, tapi tidak digubris,” ungkap Pandi diamini warga lainya.
Sukanti juga mengaku, selain gatal gatal akibat mandi disungai anak anak juga terserang muntah-muntah. “Kemungkinan, saat mereka mandi anak anak terminum air yang tercemar, ya maklum nama nya juga anak kecil belum ngerti,” tutur ibu tiga anak ini. | Dir Aji