RadarCyberNusantara.Id | Kemerdekaan memang bukan sekadar terbebas dari penjajahan fisik, melainkan kemampuan sebuah bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri dengan kekuatan ilmu, kesadaran kolektif, dan organisasi yang solid.
Jika rakyat dibiarkan tenggelam dalam kebodohan atau hanya menjadi penonton, maka cita-cita kemerdekaan akan kehilangan makna sejatinya.
Pendidikan, bagi Tan Malaka, adalah syarat mutlak agar rakyat dapat memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Tanpa pengetahuan, rakyat mudah dibodohi, mudah dipecah belah, dan akhirnya hanya menjadi objek kekuasaan.
Sebaliknya, rakyat yang melek ilmu dan terdidik akan mampu mengontrol jalannya negara, menuntut keadilan, serta memastikan pemimpin berjalan di jalur yang benar. Maka, kemerdekaan sejati adalah ketika rakyat bukan hanya merdeka secara politik, tetapi juga merdeka dalam berpikir dan berilmu.
Oleh karena itu, setiap peringatan kemerdekaan seharusnya menyalakan kembali api kesadaran bahwa tugas kita belum selesai. Kemerdekaan harus terus diisi dengan perjuangan mencerdaskan bangsa, memperluas akses pendidikan, dan membangun organisasi rakyat yang kuat.
Tanpa itu semua, kemerdekaan hanya tinggal slogan, tidak lebih dari kata kosong yang hampa makna. Dengan ilmu, kesadaran, dan persatuan, barulah jembatan menuju Indonesia yang benar-benar merdeka dapat terwujud.
Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-80. Semoga kita bisa terus mengingat perjuangan para pahlawan yang membuat kita bisa berdiri seperti sekarang ini. Jiwa persatuan, rela berkorban, dan pantang menyerah hendaknya kita jaga agar tidak hilang dalam zaman modern ini. Sebagaimana dulu pahlawan memperjuangkan kemerdekaan, kita masih harus berjuang demi Indonesia yang lebih baik. | Pnr.