RadarCyberNusantara.Id | Debu pabrik adalah partikel padat halus yang beterbangan di udara akibat aktivitas di pabrik. Debu ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti proses produksi, pengolahan bahan baku, atau pembakaran. Paparan debu pabrik dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan.
Debu dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan. Paparan jangka panjang dapat memicu penyakit paru-paru seperti silikosis, pneumokoniosis, PPOK, dan kanker paru-paru.
Debu yang terhirup dapat memperburuk kondisi asma dan menyebabkan batuk-batuk, terutama pada anak-anak dan balita. Debu dari pabrik juga berkontribusi pada polusi udara secara keseluruhan, terutama jika dibarengi dengan emisi gas buang. Debu tebal dapat mengganggu aktivitas warga sekitar pabrik, seperti mengurangi jarak pandang dan menyebabkan lingkungan menjadi kotor.
Hal itu yang dikeluhkan oleh warga RT 02 Dusun 5, Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, yang merasa terganggu dengan adanya debu dan suara bising dari Pabrik Semen Tiga Roda yang berada di Desa Rangai Tri Tunggal.
Menurut beberapa warga yang ditemui oleh media RadarCyberNusantara.Id, warga sudah mulai terganggu dan khawatir dengan adanya debu yang beterbangan terutama malam hari ke pemukiman warga sekitar.
“Kami warga lingkungan ini sudah merasa khawatir dengan adanya debu yang beterbangan yang sampai ke pemukiman warga, memang gak keliatan oleh mata, tapi jika kita tempelkan tangan di kaca, bangku atau yang lainnya, kelihatan betul debu semennya,” ujar warga yang tidak ingin namanya dipublikasikan, Kamis (21/08/2025).
Masyarakat khawatir dampak jangka panjangnya bagi kesehatan warga akibat menghirup udara kotor dari debu yang berasal dari Pabrik Semen Tiga Roda tersebut.
“Sekarang mungkin belum terlalu terasa bagi warga disini, tapi kami khawatir kalau lama-lama kesehatan kami akan terganggu dengan menghirup udara kotor dari Pabrik Semen itu Pak,” ucap salah satu warga.
Masih menurut warga tersebut, “Jangan sampai orang lain yang dapat untung, sementara warga disini justru yang mendapatkan dampak buruknya, karena duluan warga disini tinggal disini daripada Pabrik itu berdiri.” Tegasnya.
Bahkan menurut warga yang lain, debu Semen dari Pabrik Semen tiga roda sampai memenuhi mengotori atap dan bangku perahu mereka, yang ditambat dipinggir pantai.
“Bukan hanya masuk ke pemukiman warga Pak debunya, bahkan sampai perahu kami dipinggir pantai itu atap dan bangku serta perahu nya kotor oleh debu dari Pabrik Semen itu Pak,” timpal warga yang lainnya.
Dilain pihak warga sekitar juga mengatakan bahwa, sebelum di bangunnya Pabrik Semen Tiga Roda itu, sudah ada 14 Item perjanjian antara warga dengan pihak Pabrik.
“Dulu sebelum Pabrik Semen itu di bangun untuk mendapatkan izin lingkungan, ada perjanjian yang disepakati antara warga dan pihak Pabrik, namun dari ke 14 item perjanjian tersebut tidak ada satupun yang direalisasikan oleh pihak Pabrik Semen Tiga Roda hingga saat ini,” terang warga yang lainnya.
Dalam hal itu, warga meminta kepada Pemda Lampung Selatan, Camat Katibung dan Kades Rangai Tri Tunggal untuk mengevaluasi perizinan pabrik tersebut khususnya AMDAL.
“Kami warga yang terdampak ini meminta kepada Pemda Lampung Selatan, Camat Katibung, Kades Rangai Tri Tunggal, untuk mengevaluasi dan memeriksa izin AMDAL pabrik semen Tiga Roda dan yang lainnya, karena ini berdampak pada kesehatan masyarakat dalam jangka panjang.” Pungkasnya.
Untuk mendapatkan informasi lainnya, awak media RadarCyberNusantara.Id, mencoba meminta konfirmasi serta tanggapan dari pihak management Pabrik Semen Tiga Roda, yang ditanggapi oleh Sugi selaku HRD melalui pesan singkat Wattshappnya.
Dia mengatakan bahwa, tidak ada komplain secara langsung dari warga, dan pihak pabrik semen tiga roda selalu berupaya melakukan pendekatan dengan tokoh dan warga sekitar perusahaan.
“Waalaikum salam wr wbr.
Mohon maaf sebelumnya saya baru buka chatnya. Kami tdk ada complain secara langsung dari warga RT 02 / RW 05 desa Rangai Tritunggal.Kami juga selalu berupaya pendekatan dengan tokoh / warga di sekitar perusahaan kami.Jika ada complain seperti itu mestinya kan dari tokoh warga yg akan menyampaikan ke kami ya.
Coba nanti saya cari informasi complain tersebut seperti apa kebenarannya ya.” ujar Sugi.
Namun dia menyatakan bahwa video dan pernyataan warga itu adalah video lama saat terjadi trouble pada mesin pabrik beberapa waktu yang lalu.
“Maaf sebelumnya ya, mungkin video yg ditunjukkan terjadi beberapa tahun yg lalu saat insiden trouble peralatan kami. Berdebu hanya beberapa saat saja. Setelah alat diperbaiki normal kembali. Namanya juga warga orang banyak mas, ada yg suka dan tidak keberadaan perusahaan kami itu biasa.
Yang pasti kami tetap menjaga konduktivitas dalam kegiatan kami, dan berupaya menjalin hubungan baik bersama masyarakat sekitarnya.Coba nanti saya temui dulu tokoh warganya ya. Dan ut memastikan adanya complain tersebut.” Pungkasnya. | Tim.