Radarcybernusantara, Id | Seandai musibah itu adalah cobaan, kami mohon dikuatkan iman dan kesabaran, Jikalau musibah adalah bentuk sayang Tuhan mohon disegerakan jangan terlalu lama agar cepat terganti dengan kebahagiaan, karena hanya kepada NYA Insan meminta dan Berharap.
Cuaca yang sedang tidak bersahabat akhir-akhir ini, Alam yang sedang tidak baik baik saja menghadirkan kebingungan, kesedihan dan Air mata bagi masyarakat Khususnya di Daerah Pringsewu.
Beberapa waktu terakhir ini wabah demam berdarah yang di sebab kan oleh serangan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus dengue, menyerang Provinsi Lampung salah satunya di Kabupaten Pringsewu.
Nyamuk yang memiliki kebiasaan berada di daerah yang lembab, tempat yang tidak terawat, serta bertelur di kubangan air yang bersih dengan kebiasaan serangan di saat pagi dan menjelang sore itu memiliki kemampuan terbang bisa mencapai 400 M, jadi walau terkadang dirumah kita sudah merasa rajin ataupun bersih, namun tetangga kita masih membiarkan genangan air didalam kaleng-kaleng bekas, botol terbuka, ban-ban bekas, ataupun vas bunga yang ada diruangan, yang menjadi tempat bertelurnya nyamuk-nyamuk tersebut.
Pekon Wonosari Dusun 01, RT 01 Kecamatan Gading Rejo, terdapat banyak serangan nyamuk yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah ini.
Salah satunya, Aang Kurnaedi warga Pekon itu menceritakan, “Di lingkungan kami ini sudah hampir 40an warga yang terkena DBD”,katanya pada Senin 20/1/2025.
Yang membuat saya bingung, masyarakat itu bertarung sendirian tanpa ada perhatian dari pihak Pekon, Kecamatan apalagi Kabupaten Fakta loh ini,”cetus Aang.
Tidak ada perhatian khusus dari Pemerintah Daerah khusus nya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu dan saya tidak berbicara di wilayah lain namun tetapi yang saya bicarakan tentang nasib Pekon Wonosari Dusun 01 / RT 01,”ujar Aang.
Kembali ia mengeluhkan,” Tidak ada perhatian dari Pemerintah Daerah khusus nya Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu, mereka semua entah kemana, atau jangan-jangan orang orang dinas kesehatan terkena DBD juga? Lantas kami mau ngadu ke siapa rakyat kecil ini, Pemerintah Pekon saja cuek, apalagi Kecamatan dan Kabupaten,”terangnya.
Masih katanya,” Rakyat itu petarung sejati tempat mengadu kami hanya kepada Allah SWT, jika yang memiliki BPJS ya Alhamdulillah namun jika yang tidak memiliki ya harus di hadapi ujian ini, nama nya juga sudah tanggung jawab dan kewajiban,”lanjut Ayah yang Putri kecilnya sedang dirawat lantaran hal itu.
Yang pasti sebagai rakyat, Kami berharap kepada Pemerintah jangan hanya karena ada BPJS rakyat di cuekin, jangan hanya karena ini bencana wabah DBD rakyat didiamkan, dibedakan dengan bencana alam yang dengan cepat kalian Pemerintah hadir dan bisa bikin konten untuk Publikasi seakan peduli dan seakan-akan kalian hadir di tengah susahnya rakyat, tetapi banyak masyarakat mu, terbaring di pembaringan rumah sakit ada yang dengan kesedihan nya, ada yang dengan kebingungan nya, bahkan di tengah masyarakat saat ini dipenuhi rasa takut yang mendalam,”keluhnya.
Terakhir Aang meminta,” Pemerintah hadirlah di tengah masyarakat, bukan hanya sebatas Foging tetapi hadirlah sebagai orang tua masyarakat mu, berilah kami edukasi agar kami bisa merasakan kehadiran kalian, agar kami bisa mengantisipasi, semboyan katanya Bersama kita sehat? Mana Bukti nya?? ,”tutup Aang Kurnaedi. |RBL