RadarCyberNusantara.id | Kondisi sarana dan prasarana gedung sekolah SMKN 1 Bukit Kemuning, Lampung Utara, sangat memprihatinkan. Kamis (8/10/2025)

Meskipun anggaran perawatan sarana dan prasarana sekolah pada tahun 2023 mencapai Rp 78.445.000, dengan rincian Rp 66.105.000 pada triwulan pertama dan Rp 12.340.000 pada triwulan kedua, namun kondisi lapangan menunjukkan adanya kerusakan dan ketidaklayakan fasilitas sekolah.
Pantauan langsung di lokasi beberapa hari yang lalu memperlihatkan kondisi fisik sekolah yang sangat memprihatinkan.
Beberapa ruang kelas terlihat tidak terawat, dengan banyak coretan di dinding, plafon yang rusak, dan lantai keramik yang pecah. Warna cat dinding sekolah juga mulai memudar, dengan beberapa pintu ruang kelas yang rusak dan dipenuhi coretan.
Selain itu, bangku dan meja belajar siswa nampak sudah buruk dan tak layak lagi pakai.
Lebih memprihatinkan lagi, lingkungan sekolah terlihat kumuh dan tidak terawat. Ditemukan tumpukan sampah di lingkungan sekolah, mengakibatkan aroma tidak sedap yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.
Selain itu, rumput yang mulai membelukar juga berpotensi menjadi sarang binatang berbahaya seperti ular, apalagi lokasi sekolah tersebut berbatasan dengan hutan dan tepat di pinggir jurang.
Temuan ini memperkuat dugaan bahwa dana BOS tidak digunakan sesuai peruntukannya, terutama untuk perawatan fasilitas sekolah.
Pihak sekolah diharapkan memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait penggunaan dana tersebut untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas penggunaan Dana BOS.
Dugaan penyimpangan ini memicu kekhawatiran tentang transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana BOS di SMKN 1 Bukit Kemuning.
Saat awak media mencoba mengkonfirmasi kembali kepala sekolah melalui pesan WhatsApp, kepala sekolah tersebut enggan menjawab. Meskipun pesan konfirmasi telah dibaca, kepsek tersebut memilih bungkam tak sedikitpun memberikan klarifikasi.
|Red
Tidak ada komentar