RadarCyberNusantara | Mantan Kepala SDN 1 Tempuran Lampung Tengah, Desti Merika diduga palsukan data dapodik guru saat dirinya menjabat. Pasalnya, sang Kepsek ini memasukkan sang suami berisial GM menjadi tenaga honorer di SDN 1 Tempuran, tetapi tidak masuk kerja dan mengajar. Kejadian tersebut bocor disaat dirinya mutasi/rolling ke SDN 3 Adipuro Kec.Trimurjo Lampung Tengah.
Saat ditemui, Desti Merika selaku Kepala SDN 3 Trimurjo Lampung Tengah, mengakui kejadian tersebut. Bahkan, dirinya telah memasukkan guru honor berinisial GM kedalam data dapodik.
” Benar pak, saya masukkan ke data dapodik tapi kan enggak serta merta. Ada syarat – syaratnya, misalnya ada kartu anggota, SK, dan saya minta Kepala Dinas. Sesuatu apapun saya mengambil kebijakan keputusan, saya juga memikirkan manajemen resiko,” kata Desti yang saat ini menjabat sebagai Kepsek SDN 3 Adipuro Kec.Trimurjo saat disambangi tim media, Senin ( 02/09/2024).
” Itu saya berdasarkan PP, juknis buat SK Dinas dan ada. Kemudian, ini lagi ada NUPTK saya masukkan. Memang beliau saya masukkan ke guru kelas karena guru kami mutasi ke Metro dan pensiun,” imbuhnya.
Desti beralasan, telah mengambil inisiatif menambah tenaga pendidik/pengganti GM ( suami kepsek) guna membantu menjadi tenaga pengajar disekolah SDN 1 Tempuran Lampung Tengah.
” Tetapi pak, saya merekrut anak yang baru lulus kuliah untuk masuk disitu dan belum masuk dapodik. Secara penggajian yang dari GM ( sang suami.red ) dibagi dua anak tersebut. Saya masukkan data sejak bulan Juli 2023. Jadi, tidak ada fiktif dan non fiktif,” kilahnya.
Lalu, media ini juga mendatangi SDN 1 Tempuran Lampung Tengah, Tapi sang Kepsek tidak berada di sekolah. Melalui sambungan pesan WhatApp di No.62 856-6972-xxxx kepada tim media dan berasalan sakit.
” Pak ini posisi saya lagi kurang sehat, Ini mau ke berobat dulu, Asma saya kambuh, Lain waktu gmn keburu tutup. Mohon maaf,” tulisnya.
Sementara itu, iformasi bocornya adanya tenaga honor fiktif diketahui sejak rolling/mutasi dan juga oleh sang Kepala Sekolah baru. Bahkan, salah satu dewan guru SDN 1 Tempuran Lamteng juga menceritakan jika GM ( sang guru honor fiktif ) ikut berperan aktif dalam setiap kegiatan disekolah tersebut.
” Kami tau gus mahfud itu selalu ikut setiap kegiatan disekolah ini. Dia baru dimasukkan guru honor sejak bu Desti menjabat disini,” ungkapnya yang tidak ingin disebut nama.
Atas persoalan itu, kedepan tim media ini akan melaporkan kepada inspektorat serta pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Tengah. Mengingat, ada dugaan sang mantan Kepsek SDN 1 Tempuran telah menyalahgunakan wewenang sebagai pejabat dengan memalsukan data dapodik mencantumkan sang suami menjadi tenago honor sebagai tenaga pendidik tapi tidak pernah hadir. Walaupun sang kepsek beralasan telah menggunakan absen wajah, tapi bisa saja itu diganti dengan nomor kode.
Perlu diketahui, penyalahgunaan wewenang kepala sekolah dapat diartikan sebagai penggunaan jabatan untuk keuntungan pribadi dan merugikan negara. | Tim.