RadarCyberNusantara.com | Menyambut hari raya Nyepi Tahun baru Saka 1946 Umat Hindu di Kabupaten Mesuji menggelar upacara Melasti yang digelar di Wisata embung Albaret, Desa Simpang Mesuji, Kecamatan Simpang Pematang. Jumat (08/03/24).
Hari raya Nyepi merupakan perayaan tahunan yang sangat penting bagi masyarakat Hindu dan Perayaan Nyepi dimulai dengan rangkaian upacara yang dimulai beberapa hari sebelumnya dengan Salah satu upacara yang paling terkenal adalah Melasti.
Dalam acara tersebut Bupati Mesuji Sulpakar mengucapkan selamat menyambut hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 serta selamat merayakan hari Galungan dan Kuningan kepada seluruh umat Hindu yang ada di Kabupaten Mesuji.
“Semoga melalui momentum ini, kita semua dapat menjalani kehidupan bersama yang makin harmonis, makin damai dan makin sejahtera,sambungnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada segenap Ketua dan Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Mesuji atas peran aktifnya dalam membimbing membina dan memberdayakan umat Hindu di Kabupaten Mesuji.
Hari raya Nyepi memiliki arti penting untuk merenungkan hakikat dan makna kehidupan ini dan hari rsya Nyepi merupakan sarana introspeksi dan evaluasi diri untuk membersihkan jiwa dari segala bentuk perilaku yang tidak baik.
“Di samping itu Nyepi juga menjadi sarana untuk memaknai kehidupan yang lebih berarti, serta menjaga kesucian rohani menuju jalan yang benar, berdasarkan “Dharma” dan falsafah “Tri Hita Karana” ucapnya.
Semua pesan pesan moral, spiritual, dan kebajikan yang disampaikan pada rangkaian Nyepi ini pada hakikatnya tetap relevan kapan pun dan di mana pun.
“Penyegaran dan pencerahan amat penting bagi umat Hindu dalam upaya untuk terus menjunjung tinggi kedamaian, ketentraman, toleransi, dan harmoni dalam kehidupan” tuturnya
Jika semua itu dapat kita jaga niscaya hidup kita akan diwarnai oleh ketentraman dan kebahagiaan bagi semua.
“sebab itu saya selaku Bupati Mesuji mengajak umat Hindu beserta segenap elemen masyarakat untuk terus memperkuat tali persaudaraan dan kebersamaan kita”ujarnya
Sebagai bangsa yang majemuk kita diajak untuk mempererat rasa persaudaraan dan 5 kekeluargaan kita sebuah ikatan yang sangat penting, tidak hanya untuk kalangan umat Hindu, tetapi juga bagi sesama umat beragama” pungkasnya.
Di tempat yang sama Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Mesuji I Komang Sutiaka mengucapkan terima kasih kepada Bupati Mesuji Sulpakar dan Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto yang telah hadir di acara upacara nyepi yang kami adakan ini.
“Melasti atau Mekiyis merupakan rangkaian upacara menjelang perayaan Hari suci Nyepi tahun baru Saka 1946 di tahun 2024, hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada 11 Maret 2024″ucap Komang.
“Melasti umat Hindu ini bertujuan membersihkan diri lahir dan batin serta untuk hubungan yang harmoni antara manusia dengan Sang Pencipta dan manusia dengan sesama manusia, manusia dengan lingkungannya”ujar Komang.
Dalam acara tersebut di hadir oleh Bupati Mesuji Sulpakar Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto, Jero Mangku se-Kabupaten Mesuji, Forum Kerukunan Umat Beragama,Ketua TP PKK Kabupaten Mesuji Pori Karlia Sulpakar,Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Mesuji I Komang Sutiaka, Camat Simpang Pematang Belly Oscar. | Febi.