RadarCyberNusantara.Id | Proses Demokrasi di Provinsi Lampung memulai babak baru, 11 Petahana maupun rezim petahana tumbang dalam pilkada serentak yang dihelat di provinsi Lampung pada tanggal 27 November 2024 kemarin.
Dari Ke-11 petahana maupun rezim petahana tersebut antara lain,
1. Cagub Provinsi Lampung Arinal Junaidi.
2. Musa Achmad. Bupati Lamteng.
3. Winarti Bupati Tuba.
4. Dewi Handayani. Bupati Tanggamus.
5. Nanang Ermanto. Bupati Lamsel.
6. Dawam Raharjo. Bupati Lamtim.
7. Wahdi Walikota Metro.
8. Ardian. Wabup Lampung Utara.
9. Fauzi. Wabup Pringsewu.
10. Sefti. Istri Bupati Pesibar.
11. Nanda. Istri Bupati Pesawaran.
Menurut pengamat politik Lampung yang namanya minta untuk tidak dipublikasikan, masyarakat Lampung sudah cerdas dan menginginkan perubahan.
“Jika memang hasil akhir dari rekapitulasi KPU Lampung nantinya kesebelas petahana maupun istri petahana tersebut benar-benar tumbang, itu menunjukkan bahwa masyarakat Lampung sudah cerdas dan menginginkan perubahan,” ujarnya.
Selain itu menurutnya, masyarakat Lampung sudah bisa menggunakan hak pilihannya dengan hati nurani, bukan dengan amplop maupun sembako.
“Masyarakat Lampung kini sudah mulai sadar bahwa hak pilih mereka tidak bisa dibeli dengan amplop berisi 50-100 ribu atau ditukar dengan sembako apalagi dengan intimidasi atau tekanan dari berbagai pihak,” katanya.
Untuk itu menurutnya, bagi paslon yang mendapatkan amanah dari masyarakat Lampung dan menjadi pemenang pilkada 2024 ini, harus bisa melakukan perubahan disegala bidang.
“Harapan masyarakat akan terjadinya perubahan disegala bidang baik pembangunan maupun kesejahteraan masyarakatnya, untuk itu diharapkan bagi pemenang pilkada 2024 ini agar dapat memegang amanah rakyat dengan menjalankan tugasnya dengan baik dan benar,” tuturnya.
Lanjutnya, Bumi Lampung ini adalah bumi yang kaya raya dan berbagai macam potensi yang dapat digali dan dikembangkan untuk kemajuan daerah maupun kesejahteraan masyarakatnya.
“Bumi Lampung inikan bumi yang kaya raya baik SDA maupun SDM nya, serta banyak potensi yang dapat digali dan dikembangkan untuk kemajuan daerah maupun kesejahteraan masyarakatnya,”imbuhnya.
“Potensi tersebut memerlukan pemimpin yang mempunyai kecerdasan, inovatif, kreatif serta gagasan yang brilian untuk dapat mensejahterakan masyarakatnya dan memajukan daerahnya.Tutupnya. | Pnr.