RadarCybetNusantara.Id | Dengan dikemas kerjasama “publikasi”. Diduga sebanyak 16 Kepala desa di Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan setor upeti kepada 10 media yang tergabung dalam Forum Jurnalis Sidomulyo (FORJUSI).
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah kepala desa, diduga kumpulan wartawan dari sepuluh media (FORJUSI,red) mematok kerjasama dari 16 Kades sebesar Rp.3 juta/Kades atau sebesar Rp.48 juta dari 16 desa.
Kepala desa Sidodadi, Sigig Edi Lukman membenarkan, pihaknya mengaku setoran sebesar Rp3 juta yang diambil DD.
“Ya benar mas, kami sudah setor Rp3 juta sebenarnya untuk 10 media mas, untuk kerjasama publikasi atas nama Forjusi gitu Lo,” terang Sigig dihubungi Jum’at (28/3/2025).
Sayangnya Sigig enggan menjelaskan lebih jauh terkait setoran yang menyedot anggaran DD tersebut.
“Kebetulan saya bukan pengurus APDESI mas. Untuk lebih jelasnya, coba tanya langsung kepada Ketua, atau Subari Bendahara APDESI mas,” kilah Sigig.
Sementara itu, salah seorang Kades juga mengaku, dana sebesar Rp 3 juta yang diduga diminta FORJUSI sudah diserahkan. Dimana, kerjasama yang menyedot anggaran DD sebesar Rp.3 juta tersebut kontrak pertahun. Hanya saja, dirinya terpaksa karena mengikuti rekan rekan kepala desa.
“Karena gak enak dengan kawan kawan kades yang lain, saya hanya ikut saja. Sebenarnya, kalaupun ada kerjasama dengan media tidak dengan Forjusi saja, kan FORJUSI hanya 10 media, lantas gimana dengan rekan rekan media yang tidak tergabung dalam FORJUSI,” singgungnya.
Sayangnya, Wawan salah seorang media yang tergabung dalam FORJUSI enggan memberikan tanggapan soal dugaan pungutan Rp.3 juta kepada 16 Kades.
“Kalau soal itu, No comment saya bang, tanya saja langsung sama bang Kartono Ketua FORJUSI,”elaknya singkat.
Dihubungi terpisah, salah seorang wartawan juga mempertanyakan, soal dugaan setoran dana Rp.3 juta dari 16 Kades kepada Forjusi.
Kalau mengatasnamakan wartawan kecamatan Sidomulyo, sambung Heri, bukan hanya 10 media. Profesi jurnalis yang tinggal di wilayah Sidomulyo ada puluhan media.
“Pertanyaannya? ada apa dengan 16 Kades, apakah ada pengondisian, karena selama ini kita mau kerjasama dengan Kades saja susah,” ungkapnya.
Senada dikatakan wartawan Sidomulyo lainya, Junhendri, mengaku kecewa dengan kawan kawan media yang tergabung dalam FORJUSI.
“Kesannya, kami yang diluar FORJUSI tidak dianggap oleh Kades, kalaupun ada kerjasama dengan pihak desa, jangan tebang pilih dong,” ungkap Junhendri kecewa.
Kurnia salah seorang yang juga profesi Jurnalis di Kecamatan Sidomulyo menyayangkan, indikasi adanya setoran Rp.3 juta per Kades kerjasama yang dilakukan FORJUSI, tidak sepaham. Seharusnya, lanjut Kurnia, rekan rekan media yang ada di kecamatan Sidomulyo diajak rembuk.
“Makanya saya tidak setuju dengan langkah kawan kawan Jurnalis yang tergabung dalam FORJUSI. Perlu diingat, wartawan yang ada di Sidomulyo bukan hanya 10 media saja, tapi ada puluhan,” ketus Kurnia.
Tidak menutup kemungkinan sambungnya, 16 Kades itu, kerjasama yang dilakukan FORJUSI mewakili seluruh media yang ada dikecamatan Sidomulyo.
“Ternyata, gak seperti itu, hanya 10 media saja, lantas gimana dengan kawan kawan media lainya,” tanya Kurnia.
Ketua APDESI Sidomulyo, Masri Efendi membenarkan, adanya permintaan kerjasama sebesar Rp.3 juta dari sejumlah media yang tergabung dalam FORJUSI. Ditanya apakah pihaknya sudah memberikan dana kerjasama tersebut?
“Jangan kan setor dana, surat kerjasama dari FORJUSI pun sampai sekarang belum saya tanda tangani,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPC Lampung Selatan, Laskar Lampung Indonesia, Rohmansyah mengatakan, terkait kerjasama antara FORJUSI dengan 16 Kades, perlu dipertanyakan, sebab anggaran yang digelontorkan dari DD.
“Apakah ini ada indikasi pengondisian Kades kades, dalam tanda petik “backing” karena dari cerita kawan kawan media diluar dari FORJUSI. Selama ini, jangan kan mau terjalin kerjasama, mau ketemu kades saja susah,” tuturnya.
Sekjen DPC LLI ini juga menyayangkan kerjasama antara FORJUSI dan 16 Kades, hanya mengatas namakan 10 media.
“Perlu diingat, teman teman yang berprofesi wartawan di Sidomulyo bukan hanya 10 media saja mungkin lebih dari 30 media. Bukan saya turut campur, tapi saya hanya prihatin, gimana kepedulian terhadap kawan kawan media yang diluar FORJUSI,” cetus Rohmansyah.
Camat Sidomulyo, Rohidin, S,Sos mengaku, tidak mengetahui soal pungutan, sebesar Rp3 juta dari 16 Kades. Sebab lanjutnya, hingga saat ini para Kades, belum memberikan laporan.
“Kalau memang ada kerjasama permintaan atau setoran kepada FORJUSI sebesar itu (Rp.3juta), kasian juga kepada kawan kawan Kepala desa, kan masih banyak teman teman media atau LSM yang lain,” kata Camat singkat. | Red