Radarcybernusantara.com |Tanggamus.
Dua Puluh Tujuh Pekon, yang ada di Kecamatan Pugung. Kompak dalam hal ini sedang menunda pemberian SK sekretariatan untuk PPS di Pekon masing-masing, pada Pilkada 2024 mendatang. Diantaranya Dua Belas (12) Kepala Pekon hadir di kantor KPU, yang memenuhi undangan Kanit Politik Polres Tanggamus yang di sampaikan secara lisan untuk membahas alasan penundaan tersebut.
Pasalnya Para Kepala Pekon menyayangkan sikap penyelenggara Pemilu (KPU Tanggamus) yang terkesan tidak mempunyai kedewasaan dalam menangani dan menjawab pertanyaan masyarakat di Kecamatan Pugung.
Dikomandoi, Hi.Yuhendri, S.Si, kepala Pekon Banjar agung Udik yang juga menjabat sebagai ketua Apdesi Kecamatan Pugung. Dalam penyampaian nya menuturkan,” kami menyayangkan sikap KPU Tanggamus yang tidak terbuka dan menjelaskan secara gamblang terkait rekrutmen, dan hingga melantik salah satu peserta PPK pugung yang menjadi pertanyaan besar Masyarakat, dan tentunya kami menganggap KPU Tanggamus tidak memiliki tata titi, estitika beradat, serta pedoman Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung. Justru kami khawatir kekecewaan masyarakat Pugung akan menimbulkan gejolak yang susah dibendung oleh kami Kepala Pekon, jika Deni Febriansyah tetap dipertahankan sebagai anggota PPK di Kecamatan Pugung,”kata Yuhendri.
Ia menjelaskan,”Semua berawal dari kekecewaan masyarakat di Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Lampung. Masyarakat menilai KPU Tanggamus tidak transparan dalam penetapan calon peserta PPK di Pugung pada tahapan rekrutmen diwaktu lalu. Masyarakat menduga salah satu peserta yang lolos sudah terkondisi dan di siapkan, sebab ada calon peserta yang memiliki nilai tertinggi jauh sebelas point diatas nya, justru menjadi cadangan ke empat. Kemudian salah satu peserta yang dinyatakan lolos tersebut, Deni Febriansyah memiliki rekam jejak yang buruk di waktu menjadi bendahara sekretariatan PPK di Kecamatan Pugung, bahkan terdengar kabar dua bulan menjelang pemilu di gantikan oleh orang lain karena kinerja Deni, yang tidak bertanggung jawab. Jadi lolosnya deni apa karena dia adalah adik kandung salah satu Komisioner di KPU Tanggamus,”papar Yuhendri senada bertanya.
Yuhendri juga menyampaikan,” kami pun tidak menginginkan semua ini terjadi, sebab masih banyak tanggung jawab kami sebagai Kepala Pekon yang harus di tunaikan. Namun ini justru kami Prioritaskan, sebab ini terkesan tidak di indahkan oleh KPU Tanggamus, kami takut upaya Kepala Pekon dipugung selama ini meredam kebiasaan masyakat, yang terkadang tanpa berpikir panjang, arogan dalam menyampaikan pendapat, bahkan mengambil langkah hukum rimba seperti jaman dahulu, itu terulang kembali,”tandas Yuhendri.
Dalam kesempatan yang sama, Drs. Sahrawi, Kepala Pekon Banjar Agung Ilir menjelaskan,”Bahkan saya sudah mencoba berkomunikasi langsung kepada saudara Angga Lazuardy Ketua KPU, sebab kami pernah ada komunikasi silaturahmi pada saat sama sama menjadi penyelenggara di Tahun 2019. Baik melalui chat pribadi, telpon ataupun berpesan dengan rekan-rekan waktu itu, namun tidak di gubris seperti ingin memutus semua silaturahmi yang pernah ada. Padahal saya masih ingat, Angga selaku ketua saat ini mengalami kerusakan kendaraan di wilayah Pugung. Saya orang pertama yang di telpon dan membantunya,”kata kakon Ilir tersebut.
Dalam kehadiran Dua Belas 12 Kepala Pekon di kantor KPU Tanggamus yang di mediasi oleh Iptu Arbiyanto, S.H. (Kasat Intel) Polres Tanggamus didampingi jajaran, berdiskusi langsung dengan Ketua KPU Tanggamus. Angga Lazuardy. Belum menemui titik terang.
Angga Lazuardy ketua KPU Tanggamus yang terlihat bingung dan sangat berhati -hati menjawab penyampaian, Kepala Pekon yang hadir mengatakan,” saya tidak bisa mengambil mengambil keputusan meski saya selaku ketua, tentunya semua harus melalui rapat bersama dan menunggu para komisioner sedang dinas luar,”kilahnya.
Di akhir diskusi. Kasat Intel Polres Tanggamus, Iptu Arbiyanto, S.H., berpesan kepada semua yang ada di ruangan dan juga masyarakat di Kabupaten Tanggamus, untuk sama-sama menjaga Pilkada sehingga terenciptakan Pemilu damai, aman dan bermartabat,” tolong semua jaga kondusifitas wilayah masing-masing, dan meredam permasalahan yang akan memicu komplik, agar tercipta suasana aman dan nyaman,”singkatnya. *Rbl