RadarCyberNusantara.Id | Seorang pelajar berinisial FAB, (15), menjadi korban bullying di salah satu sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kecamatan Katibung,Kabupaten Lampung Selatan. Korban bersama orang tuanya sudah melaporkan apa yang dialaminya ke SPKT Polsek Katibung, Polres Lampung Selatan, Polda Lampung.
FAB menceritakan jika sempat mengalami pemukulan di bagian kepala dan perut dan mengakibatkan dirinya mengalami pusing dan muntah-muntah.
“Saya dipukuli dibagian kepala dan perut saya diinjak. Dan dari kejadian itu hingga sekarang kepala saya pusing dan muntah-muntah,” ujarnya saat ditemui RadarCyberNusantara.Id di Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Selasa (18/02/2025).
Peristiwa perundungan/ bullying yang menimpa siswa yang berinisial FAB (15) itu terjadi pada hari Senin 17 Februari 2025 di lingkungan sekolah tempat siswa tersebut menimba ilmu dan masih dalam jam pelajaran sekolah.
Menurut orang tua korban (Siswa), anaknya mengalami sakit kepala dan muntah-muntah pasca mengalami kekerasan oleh sesama siswa, sehingga harus diperiksa di Rumah Sakit.
“Menurut cerita anak saya, dia dipukul bagian kepalanya sampai mengeluarkan darah dan diinjak dibagian perut, dan setelah itu anak saya menderita sakit kepala dan muntah-muntah. Khawatir terjadi sesuatu makanya kami bawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif,” ujar orang tua korban saat ditemui RadarCyberNusantara.Id di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Urip Sumoharjo.
Mengingat peristiwa perundungan/bullying yang dialami oleh anaknya itu bukan baru pertama kali ini, maka orang tua korban melaporkan peristiwa tersebut ke pihak Kepolisian yakni Polsek Katibung, Polres Lampung Selatan, Polda Lampung.
“Anak saya ini bukan baru sekali ini saja pak yang mendapatkan perlakuan seperti ini tapi sudah berkali-kali, dan selaku orang tua saya tidak terima makanya saya membuat laporan ke Polsek Katibung, agar peristiwa ini diusut tuntas dan para pelaku dapat diberikan sangsi agar mendapatkan efek jera,” ucap orang tua siswa.
Dilain pihak, salah satu kerabat keluarga korban berinisial LA (40) yang ikut mendampingi siswa dalam pemeriksaan di Rumah Sakit mengatakan,
Laporan polisi itu juga untuk memberikan pelajaran bagi pihak sekolah agar mengawasi dan memperhatikan anak muridnya.
“Mengapa keluarga melaporkan peristiwa ini ke pihak Kepolisian, karena pihak sekolah lalai dan gagal dalam memberikan perhatian dan pengawasan terhadap murid-muridnya, sehingga muridnya ada yang mengalami perundungan atau bullying seperti ini,” ujarnya.
Bahkan menurut FAB saat ditemui oleh RadarCyberNusantara.Id, dirinya pernah mengalami hal serupa dilapangan sekolah dan dilihat oleh gurunya, namun terkesan dibiarkan saja.
“Pernah saya mengalami perundungan juga dilapangan dan dilihat oleh salah seorang guru namun dibiarkan saja,” Jelasnya.
Sementara hingga berita ini diterbitkan, Media RadarCyberNusantara.Id belum bisa meminta keterangan atau pun Konfirmasi kepada pihak Sekolah, Namun Kanit Reskrim Polsek Katibung membenarkan telah menerima laporan korban dan orang tuanya. | Pnr.