Radarcybernusantara.Id | Keluhan masyarakat Dusun Umbul Cepit Bedeng, Desa Talang Baru, yang terdampak tertular berbagai penyakit, akibat dugaan sungai tercemar limbah pabrik. Mendapat, respons cepat dari petugas medis UPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan, Sidomulyo, Lampung Selatan.
Tim medis langsung turun kerumah – rumah warga di beberapa titik guna melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Kami dan petugas kesehatan hadir disini temui warga sifatnya pengobatan. “terang KUPT Puskesmas Rawat Inap, Kecamatan Sidomulyo, Bambang Priyanto, saat ditemui dilokasi, Jum’at (24/1/2025).
Bambang juga membenarkan, keluhan yang dirasakan anak-anak dan para orang tua warga Dusun Umbul Cepit Bedeng, selama ini terkena penyakit gatal-gatal, batuk dan pileg, akibat dampak mandi di sungai yang tercemar limbah.
“Ya kira-kira begitulah, apa yang dikatakan bapak dan ibu – ibu warga disini, ” terang Bambang.
Selain pemeriksaan kesehatan, sambung Bambang, petugas medis juga membagikan obat obatan terhadap warga yang tertular berbagai penyakit.
“Obat-obatan sudah kita bagikan langsung kepada warga dan anak anak. Diantaranya, vitamin, obat gatal- gatal, flu serta obat batuk, dan mengenai prasarana air bersih kita sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa.” Tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Talang Baru, Achmadi, mengatakan, pihaknya akan menemui pihak perusahaan. Untuk menindaklanjuti keluhan warga yang terdampak sungai yang diduga kuat tercemar limbah pabrik. Mirisnya, belasan tahun warga mengeluh akibat pencemaran sungai, namun pihak perangkat desa baru mulai bergerak menindaklanjuti keluhan warga.
“Kita akan temui pihak perusahaan, supaya memberikan bantuan sumur bor agar warga disini (umbul Cepit,Red) mendapat sarana air bersih, dan secepatnya sumur bor akan kita realisasikan. Tegasnya.
Sayangnya, Radarcybernusantara.Id bersama Sekretaris DPC Laskar Lampung Kabupaten Lampung Selatan, Rohmansyah, hingga berita ini diterbitkan, belum dapat mengkonfirmasi pihak PT Ciomas Adisatwa RPA – Unit Lampung. Terkait dugaan pencemaran limbah yang dibuang ke aliran sungai Desa Talang Baru.
“Maaf ya mas, HRDnya pak Yusuf masih ada tamu, “ucap salah Sucurity yang ditemui di pos penjagaan.
Dihubungi terpisah, Ketua Komisi III DPRD Lampung Selatan, Yuti Ramayanti mengaku, pihaknya akan berkoordinasi dengan anggota komisi III, terkait untuk menentukan jadwal turun lapangan.
“Saya akan pelajari dulu ya dan koordinasi dengan rekan-rekan komisi 3 secepatnya saya kabari hasilnya.”Jelas politisi partai Gerindra ini melalui pesan WhattShappnya.
Sementara itu, Sekertaris DPC Ormas Laskar Lampung, Lampung Selatan, Rohmansyah, mengecam keras terkait pencemaran aliran sungai yang diduga kuat limbah berasal dari PT Ciomas Adisatwa RPA – Unit Lampung.
“Kami minta dinas terkait agar dapat segera turun kelokasi sungai yang tercemar limbah guna menindaklanjuti persoalan ini. Termasuk komisi III dan Dinas Lingkungan Hidup ((DLH),” tegas Sekretaris.
Bukan hanya itu, sambung Rohmansyah pihaknya juga meminta pihak dinas terkait untuk mengecek IPAL perusahaan rumah potong ayam (RPA) tersebut.
“Karena kalau limbah sudah mencemari sungai diduga kuat pengolahan limbah cair dan padat pasti bermasalah,” ucapnya.
Selain itu Rohmansyah mengatakan, Laskar Lampung akan terus mengawal hingga tuntas.
“Kami dari Ormas Laskar Lampung DPC Lampung Selatan akan terus mengawal masalah ini hingga selesai dan masyarakat tidak terkena dampak dari tercemarnya aliran sungai tersebut.” Pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, aliran sungai Desa Talang Baru Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, diduga tercemar limbah pabrik.
Selain berubah warna merah kehitaman, aliran sungai yang berada di Dusun Umbul Cepit Bedeng juga menyebarkan bau tidak sedap. “Bukan bau nya saja mas. Tapi akibat mandi disungai, seluruh badan kami dan warga disini (Umbul Cepit,Red) juga terkena penyakit gatal-gatal,” terang Pandi ditemui dilokasi, Kamis (23/1/2025). Kemarin.
Ridwan (39) warga lainya menambahkan, aliran sungai sangat bermanfaat bagi warga sekitar untuk mandi dan mencuci pakaian dan peralatan dapur. Kendati warga terkena penyakit gatal-gatal ratusan warga tersebut terpaksa mandi di aliran sungai karena tidak adanya sarana air bersih. “Sampai sekarang meski sungai tempat kami tercemar limbah, saya dan warga tetap mandi dan mencuci disungai ini, habis mau gimana kita tidak ada sumur bor. Terpaksa kita mandi disungai ini mas,” keluh bapak tiga anak ini.
Berdasarkan pantauan Radar Cyber dilapangan, pencemaran aliran sungai diduga akibat limbah dari PT Ciomas Adisatwa RPA-Unit Lampung yang berada di desa Talang Baru, Sidomulyo.
Radius kurang lebih 2 kilo meter menuju lokasi aliran sungai aroma bau busuk sudah tercium. Terlihat, ada dua batang paralon warna putih yang dipasang perusahaan pengolahan ayam potong tersebut dipinggir aliran sungai, diduga dari paralon untuk membuang limbah dan dialirkan kesungai.
Pandi menjelaskan, karena warga sudah tidak tahan dengan aroma busuk dan terkena penyakit gatal-gatal gatal, perwakilan dari warga sekitar datang ke perusahaan mengadukan dampak sungai yang diduga tercemar dan penyakit gatal-gatal yang diderita warga. Mirisnya, tidak mendapat respon pihak perusahaan. “Datang ke perusahaan sampai marah marah mas, tapi tidak digubris,” ungkap Pandi diamini warga lainya.
Sukanti juga mengaku, selain gatal gatal akibat mandi disungai anak anak juga terserang muntah-muntah. “Kemungkinan, saat mereka mandi anak anak terminum air yang tercemar, ya maklum nama nya juga anak kecil belum ngerti,” tutur ibu tiga anak ini. | Dir Aji