RadarCyberNusantara.com | Kegiatan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan yang dilaksanakan oleh anggota DPRD Lampung Selatan Sariyanti di Dusun Jati Rukun, Desa Bali Nuraga, Kecamatan Way Panji, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (9/12/2023).
mendapat sambutan sangat antusias masyarakat hingga memenuhi tempat yang disediakan Lebih dari 100 warga desa Bali Nuraga dan sekitarnya datang untuk mengikuti kegiatan sosialisasi yang dihadiri pula Kepala Desa setempat Made Suide dan menghadirkan nara sumber Staf Ahli DPRD Lampung Selatan Abadi, Caleg DPR RI Dapil Lampung 1, dari Partai Demokrat nomor urut 4, Dr Hi Ike Edwin S.IK., S.H., M.H.
“Warga negara yang baik memiliki beberapa kewajiban, diantaranya adalah memegang teguh dan mengamalkan Pancasila serta kewajiban untuk
mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan NKRI,” jelas Sariyanti.
“Pengamalan Pancasila memacu setiap orang untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman budaya, suku, ras, dan agama,” jelas politisi Partai Demokrat.
Sebelumnya dia mengatakan DPRD Kabupaten Lampung Selatan memiliki kewajiban yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 108.
“Beberapa kewajiban itu diantaranya adalah memegang teguh dan mengamalkan Pancasila serta kewajiban untuk mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” beber Sariyanti.
Sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada seluruh komponen bangsa serta seluruh lapisan masyarakat agar pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara terus dijalankan, dengan tetap mengacu kepada tujuan negara yang dicita-citakan serta bersatu padu mengisi pembangunan agar bangsa Indonesia lebih maju dan sejahtera.
Pada kesempatan itu Staf Ahli DPRD Lampung Selatan, Abadi S.E., yang bertindak selaku nara sumber menjelaskan bahwa Pancasila memiliki lima butir sila yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia. Dalam setiap sila, ada nilai yang wajib dipatuhi dan mestinya diamankan oleh seluruh warga Indonesia, sehingga kedaulatan bangsa bisa terjaga secara erat.
Menurutnya, warga perlu diberikan pemahaman terhadap wawasan kebangsaan, apalagi kaitannya terhadap penguatan nilai-nilai Pancasila
untuk diimplementasikan ke dalam kehidupan bermasyarakat.
“Dalam bermasyarakat, rasa toleransi dan tenggang rasa tentu akan memberikan pengaruh bagaimana indahnya menjaga keharmonisan dalam kehidupan bersosial di tengah keberagaman,” ucap Abadi.
Warga di daerah patut dibuka wawasannya terhadap pemahaman akan ideologi negara, cinta NKRI, dan saling menjunjung tinggi nilai- nilai persatuan.
Jadi katanya, memupuk rasa persatuan sangat penting di tengah kekhawatiran atas memudarnya rasa nasionalisme bangsa.
“Oleh karena itu, pondasi yang penting untuk ditanamkan kepada masyarakat adalah bagaimana mereka memahami nilai-nilai Pancasila dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di setiap aktivitas,” tuturnya.
Dikatakannya, hal lain yang mesti diamalkan antar lain mengembangkan perilaku luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong, lalu menumbuhkan sikap adil terhadap orang lain.
Kemudian menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain dan senang membantu orang lain untuk berdiri di atas kaki mereka sendiri.
Abadi juga menguraikan tentang Empat Pilar Kebangsaan sebagai tiang penyangga yang kokoh agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman,
tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.
“Empat Pilar Kebangsaan adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan
ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat,” ujar Abadi.
Dikatakannya, konsep Empat Pilar Kebangsaan itu terdiri dari Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Empat Pilar Kebangsaan tersebut tidak memiliki kedudukan sederajat, setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda.
“Empat Pilar tersebut merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kokoh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri demi tercapainya kehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.” Tandasnya.
Ditempat yang sama, Caleg DPR RI dari Partai Demokrat Dapil Lampung 1 nomor urut 4 Dang Ike Edwin, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memupuk rasa cinta terhadap Pancasila.
“Bagaimana perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan negara kita ini, tujuannya agar warga bisa saling menghargai dan menjalankan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
Sebagai warga negara Indonesia, lanjut Dang Ike, masyarakat diminta menjalankan nilai-nilai Pancasila agar rasa kecintaan terhadap negara tidak tergerus. Karena menurutnya, salah satu pemicu adanya radikalisme karena kurangnya pemahaman terhadap Pancasila.
“Tentunya Pancasila perlu kita sebar luaskan, dan implementasinya perlu kita terapkan agar tidak ada pemahaman radikalisme,” kata Dang Ike.
Dia menilai, akibat perkembangan pesat teknologi memicu rasa kecintaan masyarakat terhadap Pancasila mulai terkikis. Seperti kurangnya rasa gotong royong antar tetangga sehingga dapat memicu gesekan konflik.
Disamping itu, Dang Ike juga mengapresiasi upaya anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan Sariyanti dalam menyebarluaskan pemahaman tentang ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan.
“Ini acara bagus untuk masyarakat, agar warga bisa lebih paham soal Pancasila,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan ini perlu ditingkatkan lantaran bersifat edukasi untuk masyarakat. | Pnr.