RadarCyberNusantara.id | Upaya pentingnya menjaga keamanan dan kualitas makanan dalam persiapan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan menggelar kursus penjamah makanan.
Pelaksanaan kursus penjamah makanan berlangsung di Kecamatan Merbau Mataram pada Selasa (11/3/2025). Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinkes Lamsel, Basuki Didik Setiawan, SKM., M.M dan Ns. Elita J. Simamora, S.Kep.
Diketahui, peserta yang hadir berasal dari berbagai unsur, termasuk mitra program MBG, SPPG Kecamatan Merbau Mataram, perwakilan sekolah, relawan pengelola makanan, prabu Center 08, Babinsa, Kepala desa, serta tenaga kesehatan dari puskesmas Merbau Mataram.
Narasumber Dinkes Lamsel, Basuki Didik Setiawan mengatakan, dilakukanya kursus penjamah makanan untuk memastikan akses masyarakat terhadap makanan yang aman dan sehat.
Dijelaskannya, beberapa aspek utama yang harus diperhatikan dalam pengelolaan makanan antara lain, pengawasan produksi makanan dan kualitas keamanan makanan yang diproduksi pengujian Laboratorium.
“Termasuk, menguji sampel makanan untuk menjamin kesehatan konsumen. Untuk itu, kita memberikan edukasi dan pelatihan serta memberikan pemahaman kepada pedagang dan pengusaha makanan agar memproduksi makanan yang aman,” terang Basuki, Selasa (11/3/2025).
Basuki menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan pedagang makanan, untuk memastikan makanan yang akan dikonsumsi masyarakat aman.
“Jadi perlu diperhatikan agar makanan yang dihasilkan mengandung unsur aman dan sehat,” ujar Basuki.
Sementara itu, Elita J. Simamora menyoroti pentingnya kursus pengolahan makanan siap saji untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam menyiapkan makanan yang higienis dan sehat.
Untuk itu sambung Elita, materi yang diberikan dalam kursus penjamah makanan program MBG ini meliputi, pengenalan keamanan pangan, pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan dalam mengolah makanan, teknik pengolahan makanan.
“Termasuk, cara memasak dengan bahan yang aman dan sehat dan penyajian makanan agar tetap higienis,” paparnya.
Selain itu, lanjut Elita pencegahan penyakit dari makanan, dilakukan agar peserta dapat mengenali penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan yang tidak aman. “Semua aspek ini perlu diperhatikan dalam pengolahan makanan siap saji,” tegasnya.
Diharapkan, dengan dilakukan kursus ini (penjamah makanan,red) para peserta dapat memahami pentingnya keamanan pangan serta dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap ilmu yang didapat bisa bermanfaat sehingga peserta tahu akan pentingnya kesehatan dalam mengolah makanan,” pungkasnya.
|Dir Aji