RadarCyberNusantara. id | Dalam wawancara eksklusif media ini, seorang tokoh Pringsewu menyampaikan pandangannya tentang pentingnya keahlian dan kompetensi dalam kepemimpinan. Menurutnya, konsep “berikan kepada ahlinya” adalah prinsip yang sangat penting dalam Islam dan dapat diterima oleh semua agama. Konsep ini menekankan pentingnya menempatkan orang-orang yang memiliki keahlian dan kompetensi yang diperlukan dalam posisi yang penting.
Dalam konteks kepemimpinan di Pringsewu, prinsip “berikan kepada ahlinya” dapat diimplementasikan dengan mengutamakan keahlian dan kompetensi dalam proses seleksi pemimpin. Seorang pemimpin harus mampu menganalisa kemampuan seseorang sebelum menempatkannya dalam posisi yang penting. Kemampuan seseorang tidak hanya dilihat dari latar belakang atau koneksi, tetapi juga dari kemampuan dan kompetensi yang dimiliki.
Namun, dalam budaya Indonesia, masih ada kecenderungan untuk memilih pemimpin yang berasal dari daerah atau suku tertentu. Istilah “putra daerah” seringkali diartikan sebagai seseorang yang berasal dari suku atau daerah tertentu. Namun, dalam konteks yang lebih luas, “putra daerah” dapat diartikan sebagai warga yang sudah berdomisili lama atau bahkan lahir di titik tersebut. Mereka yang telah berkontribusi pada pembangunan daerah dan memiliki keahlian serta kompetensi yang diperlukan dapat dianggap sebagai putra daerah yang sejati.
*Definisi Putra Daerah*
Putra daerah tidak hanya diartikan sebagai seseorang yang berasal dari suku atau daerah tertentu, tetapi juga sebagai warga yang telah menunjukkan komitmen dan kontribusi pada pembangunan daerah. Putra daerah dapat diidentifikasi melalui beberapa kriteria, seperti:
– Lahir di daerah tersebut : Seseorang yang lahir di daerah tersebut dan telah menunjukkan komitmen pada pembangunan daerah.
– Berdomisili lama : Seseorang yang telah berdomisili lama di daerah tersebut dan telah menunjukkan kontribusi pada pembangunan daerah.
– Kontribusi pada pembangunan daerah : Seseorang yang telah menunjukkan kontribusi pada pembangunan daerah melalui karya, inovasi, atau kegiatan lainnya.
Dengan demikian, putra daerah tidak hanya diartikan sebagai seseorang yang berasal dari suku atau daerah tertentu, tetapi juga sebagai warga yang telah menunjukkan komitmen dan kontribusi pada pembangunan daerah.
Dalam beberapa kasus, orang-orang yang tidak memiliki keahlian yang diperlukan dapat menduduki posisi yang penting, sehingga dapat menghambat kemajuan daerah. Oleh karena itu, penting untuk membangun kepemimpinan yang berbasis keahlian di Pringsewu. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Mengutamakan keahlian dan kompetensi dalam proses seleksi pemimpin.
2. Menempatkan orang-orang yang memiliki keahlian dan kompetensi yang diperlukan dalam posisi yang penting.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keahlian dan kompetensi dalam kepemimpinan.
Dengan membangun kepemimpinan yang berbasis keahlian, Pringsewu dapat meningkatkan efektivitas pemerintah dan membangun daerah yang lebih maju dan sejahtera. Oleh karena itu, penting untuk mengimplementasikan prinsip “berikan kepada ahlinya” dalam kepemimpinan di Pringsewu, sehingga daerah ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun kepemimpinan yang berbasis keahlian. |RBL