Radarcybernusantara. Id | Satu hari menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80, Kecamatan Pagelaran menunjukkan semangat kemeriahan dalam festival karnaval yang menampilkan kreativitas anak-anak bangsa, khususnya UPT SDN 3 Pagelaran.
Dalam ajang ini, para siswa menunjukkan kemampuan mereka dengan mengenakan pakaian adat Nusantara, terutama adat budaya Lampung.
Pakaian adat Lampung dikenal dengan keindahan kain tapis dan aksesorinya yang penuh ornamen. Kain tapis sendiri merupakan simbol identitas dan status sosial masyarakat Lampung. Dalam festival ini, para siswa UPT SDN 3 Pagelaran mengenakan pakaian adat Lampung dengan sangat profesional, menunjukkan kesucian dan martabat wanita Lampung melalui kain tapis yang dihiasi dengan sulaman benang emas.
Panitia kegiatan memberikan pujian yang tinggi terhadap kreativitas dan penampilan para siswa UPT SDN 3 Pagelaran. “Kami sangat impressed dengan kreativitas dan kemampuan para siswa dalam mengenakan pakaian adat Lampung. Mereka benar-benar menunjukkan semangat dan kecintaan terhadap budaya lokal,” ujar salah satu panitia.
Pakaian adat Lampung bukan hanya sekadar busana, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Warna emas pada pakaian adat Lampung melambangkan kemakmuran dan kebangsawanan, sementara warna merah melambangkan keberanian dan kekuatan. Kain tapis sendiri memiliki motif-motif yang berbeda-beda, seperti motif perahu yang melambangkan perjalanan hidup dan keterhubungan manusia dengan alam.
Festival Karnaval Kecamatan Pagelaran menjadi ajang yang tepat untuk menampilkan kreativitas anak-anak bangsa. Dengan mengenakan pakaian adat Nusantara, para siswa UPT SDN 3 Pagelaran menunjukkan keseriusan mereka dalam melestarikan budaya lokal. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal.
Dalam festival ini, para siswa juga menunjukkan kemampuan mereka dalam menampilkan nada musik khas berjudul Lampung Sai. Dengan demikian, festival ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan pakaian adat, tetapi juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya lokal. |RBL