RadarCyberNusantara.com | Organisasi Masyarakat (Ormas) Laskar Lampung Indonesia (LLI) mengecam keras atas pernyataan seorang oknum pendeta bernama Gilbert Lumoindong yang diduga melecehkan dan merendahkan ummat Muslim.
Diketahui bahwa pernyataan oknum pendeta tersebut telah beredar dan tersebar di beberapa akun media sosial yang membuat gaduh dan meresahkan masyarakat yang sedang merayakan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Kecaman dan kekecewaan tersebut di sampaikan oleh Ketua Umum (Ketum) Laskar Lampung Indonesia melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen-LLI) Panji Nugraha AB S.H., Selasa (16/04/2024).
Panji Nugraha meminta kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menindak tegas oknum pendeta yang telah membuat gaduh dan melukai hati ummat Muslim.
“Kami meminta pihak berwenang, khususnya Kapolri, agar menindak tegas pendeta Gilbert yang diduga melecehkan agama Islam melalu videonya,” kata Sekjen Laskar Lampung yang dikena.
Bahkan menurut Panji Nugraha, Laskar Lampung akan mengambil sikap dengan melaporkan permasalahan tersebut ke Polda Lampung.
“Berjuang mati, tak berjuang mati. Maka lebih baik berjuang sampai mati,” tekan Panji.
Untuk diketahui, viral video di medsos pernyataan Gilbert Lumoindong yang seolah meledek soal zakat dan sholat.
Pernyataan yang dibungkus dalam sebuah lelucon ini, Gilbert Lumoindong sampaikan saat khotbah di hadapan para Jamaat nya. Mulanya Gilbert Lumoindong menyindir zakat sebesar 2,5 persen dari harta untuk menyucikan harta.
“Sebelum sembahyang (sholat) Islam diwajibkan cuci semuanya, saya bilang lu itu dua setengah. Gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, tapi sudah disucikan oleh darah Yesus,” katanya disambut tawa jemaat Protestan.
Gilbert Lumoindong juga menyindir Sholat yang dianggap lebih sulit dibanding ibadah dalam agamanya.
Menurut Gilbert, jika saat hendak beribadah umat agamanya hanya sepekan sekali membersihkan diri, tidak seperti agama Islam yang setiap beribadah selalu membersihkan diri.
Gerakan ibadah dalam agamanya juga tidak membuat capek karena hanya berdiri, bernyanyi, dan bertepuk tangan.
“Lah kita kan bayar 10 persen, makanya kebaktian kita hanya berdiri, tepuk tangan ya santai, tidak seperti,” ujarnya.
Sementara dalam Islam disebut ibadahnya setengah mati..
Tentu ini sangat sensitif, karena menyinggung pemeluk Agama Islam. Untuk meredam isu tersebut membesar, Gilbert Lumoindong gerak cepat.
Ia mengunjungi Wakil Presiden ke-10 dan 12, sekaligus Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla, untuk meminta maaf kepada umat Islam.
“Saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada,” kata Pendeta Gilbert Lumoindong di kediaman JK–sapaan akrab Jusuf Kalla, Jalan Brawijaya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 15 April 2024. Di hadapan JK, Gilbert Lumoindong tampak tertunduk sambil menjabat tangan.
Gilbert Lumoindong mengatakan, pernyataannya soal zakat dan sholat sama sekali tidak bermaksud untuk menghina agama Islam. | Red.