• Login
  • Register
Radarcybernusantara.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosial dan Budaya
    • Politik
    • Ragam
    • Pendidikan
    • Pembangunan
    • Kesehatan
    • Pariwisata
  • Otomotif
    • Mobil
  • International
  • Olahraga
  • Chanel RadarCyber
    • Youtube
  • Arsip
    • Download
    • Polling
      • Gubernur
  • Lampung
    • Kota Bandar Lampung
    • Kota Metro
    • Lampung Utara
    • Lampung Timur
    • Lampung Tengah
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Pesawaran
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
    • Tulang Bawang
  • Pembiayaan
  • Home
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosial dan Budaya
    • Politik
    • Ragam
    • Pendidikan
    • Pembangunan
    • Kesehatan
    • Pariwisata
  • Otomotif
    • Mobil
  • International
  • Olahraga
  • Chanel RadarCyber
    • Youtube
  • Arsip
    • Download
    • Polling
      • Gubernur
  • Lampung
    • Kota Bandar Lampung
    • Kota Metro
    • Lampung Utara
    • Lampung Timur
    • Lampung Tengah
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Pesawaran
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
    • Tulang Bawang
  • Pembiayaan
No Result
View All Result
Radarcybernusantara.com
Home Kota Bandar Lampung

Malapetaka Gonta Ganti Kurikulum

Admin RCN by Admin RCN
18 Mei 2025
in Kota Bandar Lampung, Lampung, Nasional, Pendidikan, Politik, Ragam, Sosial dan Budaya, Tulang Bawang
0
Malapetaka Gonta Ganti Kurikulum
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on EmailShare on Twitter

Penulis: Pinnur Selalau
Pemred RadarCyberNusantara.Id

Opini : Di negeri yang kaya akan budaya dan sumber daya ini, dunia pendidikan seolah menjadi ladang percobaan tiada akhir. Kurikulum, sebagai pondasi utama pembelajaran, kerap kali berubah tanpa transisi yang memadai. Dalam hitungan tahun, anak-anak sekolah harus menyesuaikan diri dengan sistem baru. Para guru pun pontang-panting menyesuaikan metode mengajar. Dan orang tua, seperti biasa, hanya bisa mengeluh di balik pintu rumah.

Gonta-ganti kurikulum ibarat badai yang datang tanpa aba-aba. Tidak hanya merusak ritme belajar, tapi juga menciptakan kebingungan massal di semua lini pendidikan. Dalam dua dekade terakhir saja, Indonesia telah mengalami lebih dari tiga perubahan besar dalam kurikulum: dari Kurikulum 2006 (KTSP), ke Kurikulum 2013, dan dari Kurikulum Merdeka ke Kurikulum berdampak . Setiap kurikulum datang membawa semangat perubahan, namun sayangnya, lebih sering berubah karena tekanan politik dan proyek-proyek jangka pendek dibanding kebutuhan nyata peserta didik.

Kurikulum seharusnya lahir dari kajian ilmiah mendalam, uji coba yang matang, dan penerapan bertahap yang terukur. Namun di negeri ini, kurikulum seringkali diumumkan terburu-buru oleh para pejabat yang baru menjabat, seolah sebuah warisan yang harus segera ditinggalkan sebelum masa jabatan usai. Maka tak heran jika implementasinya selalu menimbulkan kegaduhan.

Baca Selanjutnya

Reses Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus Daerah Pemilihan V

Lampung Menuju Ekosistem Digital Terpadu, TP2DD Gelar High Level Meeting 2025

Miliki Sabu, Tekab 308 Polsek Trimurjo Amankan Dua Pria Saat Patroli Hunting

Para guru berada di garda depan menghadapi dampak paling nyata dari perubahan ini. Mereka harus mengikuti pelatihan yang kadang tidak tuntas, dituntut mengubah perangkat pembelajaran dalam waktu singkat, dan menghadapi tuntutan administratif yang semakin menumpuk. Alih-alih fokus mengajar, mereka justru sibuk mengejar pemahaman terhadap sistem baru yang terus berubah. Banyak dari mereka akhirnya memilih “asal jalan”, mengajar sekadar memenuhi kewajiban tanpa benar-benar menerapkan ruh dari kurikulum baru.

Siswa, sebagai subjek utama pendidikan, menjadi korban paling sunyi dari kekacauan ini. Di tengah masa pertumbuhan yang seharusnya diisi dengan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, mereka justru harus beradaptasi dengan sistem yang membingungkan. Materi pelajaran yang tiba-tiba berubah, cara penilaian yang tak konsisten, dan beban tugas yang tak terarah, membuat semangat belajar mereka luntur. Siswa-siswa Indonesia telah terlalu lama menjadi kelinci percobaan sistem yang tak stabil.

Orang tua pun tak kalah pusing. Mereka harus membeli buku-buku baru yang terus berubah, menyesuaikan diri dengan model belajar daring, luring, atau kombinasi keduanya, dan kerap kali tak paham dengan istilah-istilah dalam kurikulum baru. Ketika anak mereka mengalami kesulitan belajar, mereka bingung harus menyalahkan siapa: guru, sekolah, atau sistem?

Salah satu akar masalah dari kegagalan ini adalah absennya evaluasi menyeluruh terhadap implementasi kurikulum sebelumnya sebelum diganti. Pemerintah tampak terburu-buru ingin meninggalkan masa lalu dan menunjukkan hasil cepat. Padahal, pendidikan bukanlah proyek jangka pendek. Hasilnya tak bisa dilihat dalam hitungan bulan atau bahkan tahun. Butuh puluhan tahun untuk melihat dampak nyata dari sebuah kurikulum. Jika terus diganti sebelum waktunya, maka tak akan pernah ada hasil yang dapat diukur secara objektif.

Gonta-ganti kurikulum juga mencerminkan inkonsistensi arah kebijakan pendidikan. Alih-alih fokus pada penguatan karakter dan literasi dasar, setiap kurikulum datang membawa jargon dan pendekatan baru yang belum tentu sesuai dengan konteks Indonesia. Dalam Kurikulum 2013, misalnya, pendekatan saintifik digaungkan, namun tanpa dukungan sumber daya dan pelatihan yang memadai, implementasinya timpang. Dalam Kurikulum Merdeka, semangat kebebasan belajar muncul, tapi banyak guru merasa dibiarkan tanpa arahan yang jelas.

Sementara itu, negara-negara yang sukses dalam pendidikan, seperti Finlandia dan Jepang, justru menjaga konsistensi kurikulum mereka. Mereka menyesuaikan perubahan secara perlahan, bertahap, dan berbasis riset. Mereka memprioritaskan kualitas guru dan lingkungan belajar, bukan sekadar mengganti nama kurikulum atau format ujian.

Indonesia harus belajar dari kesalahan ini. Kurikulum bukanlah sekadar dokumen kebijakan, melainkan peta jalan masa depan bangsa. Jika peta itu terus diubah sebelum sempat dilalui, bagaimana mungkin generasi muda bisa mencapai tujuan pendidikan nasional yang luhur?

Solusi dari malapetaka ini bukan menghentikan perubahan, melainkan membuat perubahan yang terarah dan bertanggung jawab. Pemerintah perlu melibatkan semua pemangku kepentingan guru, siswa, orang tua, dan ahli pendidikan dalam setiap tahap perumusan kurikulum. Evaluasi menyeluruh terhadap kurikulum lama harus menjadi pijakan utama sebelum memulai yang baru. Dan yang terpenting, implementasi kurikulum harus dilakukan secara bertahap, bukan serentak, agar semua pihak bisa menyesuaikan diri dengan baik.

Pendidikan bukan tentang siapa yang menjabat dan ingin meninggalkan jejak, tetapi tentang bagaimana anak-anak kita belajar dan tumbuh menjadi manusia yang utuh. Jika sistem pendidikan terus dijadikan panggung kebijakan yang tidak konsisten, maka kita hanya akan menghasilkan generasi yang bingung, bukan generasi yang unggul.(**)

Dilihat: 56

Terkait

Tags: Bandar LampungjakartaKapolresKurikulumOpiniormaspendidikanPolda Lampungpolrespremanismepresidentulang bawang

Related Posts

Reses Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus Daerah Pemilihan V
Lampung

Reses Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus Daerah Pemilihan V

8 Juli 2025
1
Lampung Menuju Ekosistem Digital Terpadu, TP2DD Gelar High Level Meeting 2025
Gubernur

Lampung Menuju Ekosistem Digital Terpadu, TP2DD Gelar High Level Meeting 2025

8 Juli 2025
1
Miliki Sabu, Tekab 308 Polsek Trimurjo Amankan Dua Pria Saat Patroli Hunting
Hukum dan Kriminal

Miliki Sabu, Tekab 308 Polsek Trimurjo Amankan Dua Pria Saat Patroli Hunting

8 Juli 2025
1
Belum Genap Tiga Jam Dilantik, Pj Gubernur Papua Agus Fatoni Tancap Gas Kumpulkan Kepala OPD
Nasional

Belum Genap Tiga Jam Dilantik, Pj Gubernur Papua Agus Fatoni Tancap Gas Kumpulkan Kepala OPD

8 Juli 2025
1
PFI Pusat Tunjuk Juniardi Sebagai Plt Ketua PFI Lampung
Kota Bandar Lampung

PFI Pusat Tunjuk Juniardi Sebagai Plt Ketua PFI Lampung

7 Juli 2025
1
Penutup Study Banding 2025, PWRI Metro Berwisata Religi Masjid Aljabar di Kota Bandung
Nasional

Penutup Study Banding 2025, PWRI Metro Berwisata Religi Masjid Aljabar di Kota Bandung

7 Juli 2025
1
Lampung Selatan Masuk Tiga Besar Terbaik Se-Lampung, Raih Grade A Dalam Survei Kepuasan Publik 2025
Lampung

Lampung Selatan Masuk Tiga Besar Terbaik Se-Lampung, Raih Grade A Dalam Survei Kepuasan Publik 2025

7 Juli 2025
1
Mendagri Lantik Putra Lampung Agus Fatoni, Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Jadi Pj Gubernur Papua
Nasional

Mendagri Lantik Putra Lampung Agus Fatoni, Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Jadi Pj Gubernur Papua

7 Juli 2025
1
Pastikan Kamseltibcarlantas Kondusif, Satlantas Polres Pesawaran Amankan Jalur Wisata Pesisir
Lampung

Pastikan Kamseltibcarlantas Kondusif, Satlantas Polres Pesawaran Amankan Jalur Wisata Pesisir

7 Juli 2025
1
Kanit Binmas Polsek Banjit Hadiri Pengajian Umum di TPA Madin Mamba’ul Ulum
Lampung

Kanit Binmas Polsek Banjit Hadiri Pengajian Umum di TPA Madin Mamba’ul Ulum

7 Juli 2025
1
Next Post
Pesawaran Tuan Rumah Perayaan Harlah ke-75 Fatayat NU Lampung, Rumuskan Sejumlah Program Pemberdayaan Perempuan

Pesawaran Tuan Rumah Perayaan Harlah ke-75 Fatayat NU Lampung, Rumuskan Sejumlah Program Pemberdayaan Perempuan

Apel Siaga Polres Lampung Tengah Bersama Sat Brimob Polda Lampung Jaga Kondusifitas Pasca Kejadian di Terusan Nunyai

Apel Siaga Polres Lampung Tengah Bersama Sat Brimob Polda Lampung Jaga Kondusifitas Pasca Kejadian di Terusan Nunyai

PT PLN Persero Hadir di Wisata Kuliner Ngeruput Pringsewu

PT PLN Persero Hadir di Wisata Kuliner Ngeruput Pringsewu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

No Content Available

EDITOR'S PICK

Penemuan Mayat di Sungai Binong Terungkap: Pasutri Ditangkap, Satu Pelaku Buron

Penemuan Mayat di Sungai Binong Terungkap: Pasutri Ditangkap, Satu Pelaku Buron

13 September 2024
1
Upacara Bulanan, Kasrem 043/Gatam Bacakan Amanat Panglima TNI

Upacara Bulanan, Kasrem 043/Gatam Bacakan Amanat Panglima TNI

17 Oktober 2024
1
Polres Tulang Bawang Adakan Konseling Psikologi Kepada 26 Personel, AKBP James Terangkan Tujuannya

Polres Tulang Bawang Adakan Konseling Psikologi Kepada 26 Personel, AKBP James Terangkan Tujuannya

10 Juli 2024
1
Antisipasi Judi Online, Kanit Binnmas Jadi Narasumber MPLS di SMA Al-Falakhussaadah Pakuan Ratu

Antisipasi Judi Online, Kanit Binnmas Jadi Narasumber MPLS di SMA Al-Falakhussaadah Pakuan Ratu

16 Juli 2024
1
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 Radarcybernusantara - Aktual dan Terpercaya by Mrinsancita.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Ekonomi
    • TNI
    • POLRI
    • Pendidikan
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Kesehatan
    • Ragam
    • Pariwisata
    • Sosial dan Budaya
  • International
  • Chanel RadarCyber
    • Youtube
  • Arsip
    • Polling
    • Download
    • Gubernur
    • Olahraga
  • Lampung
    • Kota Bandar Lampung
    • Kota Metro
    • Tanggamus
    • Pringsewu
    • Pesawaran
    • Lampung Selatan
    • Lampung Utara
    • Lampung Timur
    • Lampung Barat
    • Lampung Tengah
    • Tulang Bawang
    • Way Kanan
    • Mesuji
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang Barat
    • DPRD
  • Otomotif
    • Mobil
    • Motor
  • Pembiayaan

© 2022 Radarcybernusantara - Aktual dan Terpercaya by Mrinsancita.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!