Radarcybernusantara.com – Pesisir Barat. Mantan Pejabat (Pj) Peratin (Kepala Desa), Pekon Sumber Agung Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat, di tenggarai menggelapkan Bantuan Lansung Tunai- Dana Desa (BLT-DD), tahap Satu dan Dua, tahun 2022 untuk 24 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Hal tersebut di ungkapkan sumber yang merupakan warga Pekon Sumber Agung kepada Wartawan media ini melalui telpon seluler, Minggu (11/12/2022).
Di katakannya, terbongkarnya dugaan penggelapan dana BLT-DD untuk 24 KPM itu diketahui saat pembagian BLT-DD tahap ketiga, yang di bagikan oleh Peratin terpilih hasil pemilihan peratin serentak pada tahun 2022 beberapa waktu lalu.
“Awalnya, Peratin baru kita disini akan membagikan BLT-DD Pekon Sumber Agung tahap ketiga, dan didalam data jumlah penerima BLT-DD pekon Sember Agung itu ternyata ada sebanyak 95 KPM. Sementara pada waktu Pj Peratin membagian BLT-DD tahap satu dan dua kemaren, itu hanya 71 KPM,” Ungkap sumber yang meminta agar namanya di rahasiakan.
Yang menjadi pertanyaan masyarakat Sumber Agung, lanjutnya, Kemana anggaran untuk 24 KPM pada tahap satu dan dua.
“Itu kan sudah jelas di anggarkan untuk 95 KPM, tapi yang di salurkan cuma 71 KPM, kemana sisanya !?, 3 Ratus Ribu, kali 6 bulan, kali 24, banyak juga kan duitnya, dan itu uang Negara lho” katanya dengan nada kecewa.
Oleh itu, pihaknya sangat berharap agar dugaan penggelapan BLT-DD milik 24 KPM yang dilakukan oleh mantan Pj.Peratin Sumber Agung tersebut segera diusut oleh Instansi-instansi terkait.
Terpisah, ditemui di kediamanya mantan Pj Peratin Sumber Agung, Tauhid, mengakui hal itu. Ia berkilah hal tersebut ia lakukan untuk menenggulangi banyaknya kebutuhan Aparatur Pekon didalam menjalankan roda Pemerintahan Pekon setempat.
“Jadi begini, itu memang benar. waktu itu semenjak Wawan Sory (Mantan Peratin Sumber Agung) Ditahan Kejaksaan, kan banyak kebutuhan yang harus di selesaikan, termasuk gaji-gaji aparat yang sudah lama tidak keluar,” Kilahnya.
Yang lebih mencengangkan lagi, Tauhid mangaku bahwa bukan hanya dirinya saja yang menikmati hasil dari penggelapan BLD-DD milik 24 KPM itu, melainkan di nikmati oleh banyak pihak, termasuk Pendamping Lokas Desa (PLD) DD.
“Saya sudah berterusterang, ngak ada yang saya tutup-tutupi. Jadi sekarang saya berserah kepada kalian, tolong saya masalah ini ngak usah di berita-beritakan. karena bukan saya aja yang memakan uangnya, tolonglah saya, mati saya kalau begini,” rayunya agar di kasihani. (Andi)