Mengukuhkan Ikatan Batin: Prosesi Angkon Muakhi sebagai Simbol Persaudaraan Sejati

waktu baca 2 menit
Rabu, 8 Okt 2025 21:43 16 Admin RCN

Radarcybernusantara. Id | Dalam sebuah prosesi adat yang penuh khidmat dan kehangatan di Pendopo Kabupaten Pringsewu pada Rabu (8/10). Paduka Yang Mulia Saibatin Puniakan Dalom Beliau (PYM SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong, Sultan Sekala Brak Kepaksian Pernong ke-XXIII, menganugerahkan gelar adat kehormatan kepada H. Riyanto Pamungkas.

Gelar tersebut berbunyi “Khadin Mas Narapati Jaya Pamungkas”, yang disematkan sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi dan kepribadian beliau yang mencerminkan nilai-nilai luhur adat Lampung.

Makna dan Signifikansi Gelar Adat.

Gelar “Khadin Mas Narapati Jaya Pamungkas” merupakan simbol kebijaksanaan, kepemimpinan, dan semangat persaudaraan yang menjadi ciri khas masyarakat Lampung. Penganugerahan gelar ini merupakan pengakuan atas kontribusi H. Riyanto Pamungkas dalam menjaga harmoni dan nilai-nilai luhur adat Lampung.

Tradisi Angkon Muakhi: Mengukuhkan Persaudaraan dan Kekerabatan.

Prosesi Angkon Muakhi, yang berarti “mengangkat sebagai saudara”, merupakan tradisi luhur masyarakat adat Lampung yang bertujuan mempererat persaudaraan sejati tanpa memandang status sosial, jabatan, atau garis keturunan. Dalam acara tersebut, dilakukan prosesi adat Lapahan Saibatin yang menandai diterimanya seseorang dalam ikatan kekeluargaan adat.

Komitmen Spiritual dan Sosial.

PYM Pangeran Edward Syah Pernong menjelaskan bahwa Angkon Muakhi bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen spiritual dan sosial untuk meneguhkan ikatan batin dalam keluarga besar adat Lampung. “Kami tidak hanya mengangkat saudara secara simbolik, tetapi meneguhkan ikatan batin dalam keluarga besar adat Lampung,” ujarnya.

*Pesan untuk Masyarakat*

H. Riyanto Pamungkas menyampaikan rasa syukur dan penghargaan mendalam atas kehormatan yang diterimanya. Ia menekankan bahwa nilai-nilai dalam Angkon Muakhi harus menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat untuk hidup rukun dan saling menghormati di tengah keberagaman. “Persaudaraan sejati bukan hanya diucapkan dalam upacara, tetapi diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata dalam kehidupan bermasyarakat,” tambahnya.

Sinergi antara Nilai Tradisi dan Modernitas.

Penganugerahan gelar “Khadin Mas Narapati Jaya Pamungkas” kepada H. Riyanto Pamungkas menandai babak baru dalam hubungan antara masyarakat adat Sekala Brak dan masyarakat Pringsewu. Ia menjadi simbol sinergi antara nilai tradisi dan modernitas, antara akar budaya dan arah pembangunan. Prosesi Angkon Muakhi tahun ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam, tetapi juga pesan universal: bahwa kekuatan suatu daerah bukan hanya pada pembangunan fisik, melainkan juga pada penghormatan terhadap akar budaya dan persaudaraan yang menyatukan seluruh elemen masyarakat. |Rbl

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
error: Content is protected !!