RadarCyberNusantara.id | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bersama seluruh pemangku kepentingan, terus berupaya mendorong peningkatan indeksliterasi dan inklusi keuangan syariah masyarakat.
Salah satunya dengan kegiatan EkosistemPondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) kepada Santri di Pondok PesantrenMadarijul Ulum Kota Bandar Lampung.Kegiatan yang digelar sebagai bagian dari Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAKSyariah) 2025 yang akan digelar di Mal Boemi Kedaton pada tanggal 7 Maret 2025 sampaidengan 9 Maret 2025.
Kegiatan EPIKS diselenggarakan dengan tujuan untuk mengenalkanproduk Syariah ke pondok pesantren sekaligus memberikan akses dan mendorongpenggunaan keuangan syariah kepada santri yang ada, yang terdiri dari santri tingkat SLTP,SLTA dan Perguruan Tinggi.
Kegiatan ini juga dalam mengoptimalkan memomentummenyambut bulan Ramadan 1446 Hijriah.Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy dalam sambutannya menyampaikan bahwahasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK Tahun 2024, menunjukkanindeks literasi dan inklusi keuangan secara nasional sebesar 65,43% dan 75,02%.Sedangkan indeks literasi keuangan Syariah sebesar 39,11% dan indeks inklusi keuanganSyariah sebesar 12,88%.Hal ini berarti masih terdapat gap yang cukup besar antaramasyarakat yang sudah memiliki akses terhadap layanan keuangan formal, namun tingkatliterasi keuangan masih lebih rendah.“Oleh karena itu, perlu kita lakukan beberapa langkah salah satunya program EkosistemPondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS), program berbasis inklusi keuanganberkolaborasi dengan pelaku usaha jasa keuangan syariah dalam rangka penyediaan akseskeuangan syariah baik itu berupa penghimpunan dana maupun penyaluran dana dilingkungan Pesantren.
Tujuannya untuk memfasilitasi kebutuhan finansial stakeholdersdidalamnya yakni Santri/Pelajar, Asatidz/Guru, Pesantren dan UMKM. Dengan adanyaprogram EPIKS dapat menguatkan peran pondok pesantren sebagai pendidik, pendakwahdan penggerak ekonomi, ini adalah bentuk perjuangan bersama dalam mewujudkanmasyarakat yang mandiri secara finansial di lingkungan pondok pesantren, terutama yangberbasiskan prinsip syariah”, kata Otto Fitriandy.Staf Ahli Gubernur Provinsi Lampung Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, ZainalAbidin mengapresiasi inisiasi OJK dalam mendukung inklusi keuangan syariah dilingkunganpondok pesantren. Melalui pencanangan Program Ekosistem Pondok Pesantren InklusifKeuangan Syariah (EPIKS), Saya mengajak semua pihak baik Pengurus Pondok Pesantren,Pemerintah Daerah maupun Lembaga Jasa Keuangan Syariah dapat bersinergi agarbersama-sama mendukung dan menjalankan program ini dengan sebaik-baiknya. Mari kitajadikan pesantren bukan hanya sebagai tempat belajar agama, tetap
Dr. KH. Ihya Ulumudin SM., M.Pd. Pimpinan Pondok Madarijul Ulum, menyampaikanapresiasinya kepada OJK Provinsi Lampung terkait program EPIKS dan terus mendukungpengembangan ekonomi syariah yang inklusif juga memberikan manfaat bagi masyarakatkhususnya santri, tenaga pengajar, pegawai dan masyarakat di wilayah ponpes.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan program strategis literasi dan Inklusi terkaitpengenalan OJK dan Program EPIKS oleh OJK Provinsi Lamnpung, Produk/LayananKeuangan Syariah oleh Bank Syariah Indonesia, dan Pengenalan Pasar Modal Syariah olehBursa Efek Indonesia serta dilakukan simbolis pembukan rekening tabungan kepada 600santri dan pembukaan Akun Saham Syariah oleh PT Phintraco Sekuritas, PT Philip Sekuritas,PT Maybank Sekuritas Indonesia dan PT RHB Sekuritas Indonesia Cabang Lampung.
|Red