Oleh: RBL.
Radarcybernusantara. Id | Hari Arafah, 9 Zulhijah 1446 H, menjadi momentum refleksi bagi kita semua, terutama bagi para pemimpin. Di balik keutamaan spiritualnya, kita dihadapkan pada pertanyaan penting: bagaimana seharusnya seorang pemimpin memimpin dengan landasan keislaman yang kokoh?
Tantangan Kepemimpinan di Daerah.
Pemimpin daerah, seperti Bupati, Kepala Dinas OPD, Anggota DPRD, dan Unsur Pimpinan DPRD, memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Namun, realitasnya masih banyak tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, seperti kemiskinan, pendidikan yang kurang merata, dan infrastruktur yang belum memadai. Pertanyaannya, apakah para pemimpin daerah kita telah memimpin dengan landasan keislaman yang kokoh?
Bupati kita, sebagai pemimpin tertinggi di daerah, seharusnya menjadi contoh bagi bawahannya. Namun, apakah beliau telah menunjukkan kepemimpinan yang berbasis keislaman? Apakah Kepala Dinas OPD di bawahnya telah menjalankan tugas dengan integritas dan profesionalisme? Apakah Anggota DPRD dan Unsur Pimpinan DPRD telah menjalankan fungsi pengawasan dan legislasi dengan baik?
Keberanian Mengakui Kekurangan.
Kehebatan seorang pemimpin tidak hanya terletak pada janji-janji manisnya, tetapi juga pada keberaniannya mengakui kekurangan. Apakah para pemimpin daerah kita telah menunjukkan keberanian untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya? Atau apakah mereka masih terjebak dalam politik pragmatis yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kelompok?
Agama sebagai Landasan Perilaku yang Positif.
Agama bukan hanya ritual, tetapi juga landasan perilaku yang positif. Seharusnya, para pemimpin daerah kita dapat mengintegrasikan nilai-nilai agama ke dalam setiap aspek kepemimpinannya. Mereka dapat membuat keputusan yang bijak, memotivasi masyarakat dengan inspirasi, dan membangun masyarakat yang lebih baik.
*Harapan bagi Masyarakat*
Masyarakat memiliki harapan besar terhadap para pemimpinnya. Mereka berharap para pemimpin dapat memimpin dengan adil, bijak, dan inspiratif. Mereka berharap para pemimpin dapat membangun masyarakat yang lebih baik, dengan mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan, dan memperbaiki infrastruktur.
Jadi kesimpulannya : Pemimpin yang berbasis keislaman memiliki potensi luar biasa untuk membawa perubahan positif. Namun, realitasnya masih banyak tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu mendorong para pemimpin daerah kita untuk memimpin dengan landasan keislaman yang kokoh, dengan keberanian mengakui kekurangan, dan integrasi nilai-nilai agama. Mari kita menjadi masyarakat yang kritis dan proaktif dalam membangun masa depan yang lebih baik.
|Red