RadarCyberNusantara.com – Lampung.
PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) berpotensi menambah kapasitas listrik terpasang dari proyek panas bumi yang tengah dieksplorasi dan dikembangkan. Bahkan, kapasitas terpasang perseroan bisa masuk dalam jajaran lima terbesar dunia.
Saat ini, kapasitas terpasang PGEO mencapai sekitar 672 megawatt (MW). Hingga 2025, perseroan bakal mengejar penambahan kapasitas hingga 340 MW menjadi 1 Gigawatt (GW).
Adapun, potensi sumber panas bumi yang sudah masuk dalam pipeline perusahaan saat ini mencapai 710 MW. Jika seluruh potensi panas bumi ini dikembangkan, maka PGEO masuk dalam jajaran negara dengan produksi panas bumi terbesar di dunia.
Saat ini, negara penghasil listrik dari panas bumi terbesar di dunia masih diduduki oleh Amerika Serikat dengan 3.794MW. Disusul Indonesia dan Filipina dengan masing-masing memiliki kapasitas terpasang 2.356 MW dan 1.935 MW.
Pada urutan keempat ada Turki dengan 1.682 MW dan New Zealand dengan 1.037 MW. Total kapasitas terpasang geothermal dunia mencapai 16.127 MW.
“Kita punya experince, punya skills, punya value, saat ini kapasitas terpasang 672 MW, ditambah 710 MW bisa menjadi 1.400, kita hanya di bawah Turki,” imbuh Presiden Direktur PGEO, Julfi Hadi, pada Kamis (13/7/2023), Dilansir dari IDX CHANNEL.COM.
Adapun sejumlah proyek yang masih dalam pengembangan (development), seperti Sungai Penuh (1x55MW), Hululais (2×55 MW), dan Lumut Balai Unit 2 (55MW).
Selain itu, ada proyek-proyek panas bumi yang masih dalam tahap eksplorasi, di antaranya Seulawah di Aceh, Hululais Ext (Bukit Daun) di Bengkulu, dan Kotamobagu di Sulawesi Utara. (RBL)