RadarCyberNusantara.com | Bahan Bakar Minyak (BBM) yang bersubsidi merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam menyediakan barang/jasa publik yang tujuannya untuk memenuhi kesejahteraan masyarakatnya secara luas.
Termasuk salah satu sektor yang sampai saat ini ada subsidi pemerintah adalah Bahan Bakar Minyak BBM. Terlepas dari segala dilema pemberlakuannya yang kadang dianggap tidak tepat sasaran namun kebijakan tersebut disambut baik oleh masyarakat di Indonesia karena dengan adanya subsidi maka menjadikannya “lebih murah”.
Namun berbeda di pom bensin yang terletak di Desa Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan yang sering nampak pengecoran menggunakan motor yang menggunakan motor yang mempunyai Tanki besar dengan cara dalam waktu singkat bolak-balik antrian di SPBU, bahkan sering kali terlihat bahwa para pengecor seolah-olah tidak menghiraukan tentang aturan pemerintah yang tidak memperbolehkan pengecoran untuk mencari keuntungan pribadi.
Menurut informasi yang didapatkan oleh tim Media dari masyarakat sekitar, bahwa praktek Pengecoran BBM Bersubsidi seperti itu bukan rahasia umum di SPBU 24-353-75 tersebut yang sudah berlangsung sejak lama.
“Itu bukan rahasia umum mas, itu terjadi hampir setiap hari. Makanya di SPBU itu walaupun baru diisi oleh mobil Tanki dalam waktu 2 jam BBM nya sudah habis terutama BBM jenis solar dan pertalite,” ujar seorang warga yang nama dan identitasnya minta untuk tidak dipublikasikan, Rabu (01/05/2024).
Adapun untuk modus operandi pengecoran BBM Bersubsidi tersebut menurut warga tersebut dengan menggunakan motor yang bertanki besar yang sudah dimodif.
“Jadi modus operandi nya adalah mereka menggunakan motor yang mempunyai Tanki besar, dan diisi full tangki serta tidak hanya sekali ngisi tapi berkali-kali dalam waktu singkat,” jelasnya.
Masih menurut warga, hasil dari pengecoran tersebut diduga ditampung di suatu tempat.
“Jadi tidak makan waktu lama, satu motor bisa sepuluh kali bolak-balik ngisi BBM di SPBU itu yang setelah ngisi ditampung di suatu tempat,” terangnya.
Setelah Tim Media melakukan investigasi di SPBU tersebut, dan benar terlihat banyak motor yang mempunyai Tanki besar bolak-balik antri mengisi BBM Bersubsidi, bahkan bukan hanya laki-laki namun kaum wanita pun ikut serta dalam kegiatan pengecoran BBM Bersubsidi tersebut.
Berdasarkan pantauan Tim Media di lapangan, satu motor yang bertanki besar tersebut setiap ngisi BBM tidak kurang dari dua belas (12) liter setiap motor, setelah beberapa menit kemudian motor tersebut kembali lagi untuk mengisi BBM lagi.
Hal ini sangat merugikan masyarakat banyak, karena dengan ulah para pengecor tersebut stok BBM yang ada di SPBU Desa Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, dengan waktu yang sangat singkat BBM Bersubsidi yang ada di SPBU tersebut langsung habis, sehingga masyarakat umum merasa kecewa. | Tim