Oleh: Pinnur Selalau
Membangun dengan mengeksploitasi sumber daya alam dan seisi perut bumi, sudah harus dikurangi untuk kemudian dihentikan, kecuali sekedar untuk kebutuhan konsumsi di dalam negeri. Karena mulai dari air hingga hasil alam dari perut bumi termasuk pasir laut yang terlanjur dijadikan komoditi perdagangan itu harus distop, sebelum bumi Indonesia meradang murka membuat bencana bagi manusia. Oleh karena itu, orientasi pembangunan sudah harus dimulai dari pembangunan wisata alam dan budaya serta kuliner yang selama ini terabaikan, seperti seni kerajinan dan seni budaya yang dapat menjadi pelantar masuknya APBD bagi Daerah.
Perbaikan dan penyempurnaan obyek wisata alam, wisata budaya dan wisata kuliner yang telah menjadi bagian dari budaya maupun tradisi suku bangsa nusantara yang kini telah menjadi Indonesia perlu dimaksimalkan pengelolaan dan pemanfaatannya sebagai obyek wisata dunia hingga dapat disinergikan dengan seni kerajinan rakyat dan aneka ragam macam kuliner hingga buah-huahan yang mampu meningkatkan ekonomi rakyat untuk lebih baik dan yang mensejahterakan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pariwisata serta Dinas Perindustrian bisa mengarahkan program pemberdayaan dan peran serta warga masyarakat dengan menggiatkan pembangunan pariwisata alam, pariwisata budaya, reigi dan pariwisata kuliner dengan melakukan restorasi situs bangunan bernilai sejarah, seperti bangunan dan gedung yang telah dijadikan cagar budaya yang dapat diisi oleh beragam benda peninggalan sejarah lainnya berikut konter souvenir beragam jenis dan bentuk seni kerajinan masyarakat Lampung yang khas berikut sajian beragam jenis panganan yang unik dan nikmat yang tidak terdapat di daerah lain.
Membangun wisata alam, wisata budaya dan wisata religius dapat dipadukan dengan keberadaan rumah adat yang perlu untuk dibuat atau dibangun di setiap daerah yang mengacu pada adat dan budaya yang perlu dijadikan sebagai pusat kebudayaan di Provinsi Lampung.
Demikian juga dengan potensi yang unik dan khas di daerah Lampung perlu ditampilkan sebagai ikon unggulan, tenunan Tapis yang berupa sarung, peci, selempang,tas jinjing dan lain-lain, dan keripik pisang yang banyak di Lampung, kopi khas lampung yang terkenal seperti dari lampung barat dan Tanggamus, sambel seruit, bisa ikut memperkaya dan mewarnai suasana wisata kuliner, wisata budaya dan wisata alam dari dalam negeri sendiri maupun wisatawan mancanegara, pasti bisa meningkatkan arus wisata lokal maupun wisata nasional dan internasional yang akan menebarkan pemerataan ekonomi warga di daerah Lampung maupun sepanjang jalur perjalanan yang dilintasi oleh para wisatawan tersebut.
Agaknya, inilah program unggulan yang patut menjadi prioritas utama bagi Dinas Kebudayaan, Dinas Perindustrian dan Ekonomi Kreatif untuk mengangkat seni kerajinan rakyat dan produk industri rumahan dengan memberdayakan masyarakat adat serta seniman untuk menyemarakkan pertunjukan, pementasan serta tontonan ekstra yang dapat menambah daya pengunjung. Jadi untuk program unggulan bagi Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Dinas Perindustrian seni kerajinan dan produk rumah tangga serta kuliner dapat menjadi andalan untuk menyerap APBD bagi Daerah. Sehingga eksploitasi sumber daya alam dan seisi perut bumi lainnya dapat diminimalisir hanya untuk kebutuhan di daerah saja.
Bandar Lampung, 18 Desember 2024
Editor: Melia Efrianti S.H.