Radarcybernusantara.com – Pesisir Barat. Realisasi Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2022 di Pekon Sumur Jaya Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat, di tenggarai sarat penyimpangan.
Hal tersebut di ungkapkan sumber yang merupakan salah satu warga Pekon Sumur Jaya saat ditemui Wartawan media ini di kediamannya, Minggu (14/05/2023).
Di katakannya, dugaan penyimpangan Dana Desa tahun 2022 itu terdapat pada item anggaran Ketahanan Pangan, yang disinyalir tidak teralisasi alias fiktip.
“Ada anggaran ketahan pangan yang bersumber dari Dana Desa tahun 2022 tidak di realisasikan Peratin. Anggaran itu untuk pembelian Sapi, kalau mau lebih jelas coba di tanyakan saja sama ketua LHP,” ungkap sumber yang meminta agar namanya di rahasiakan.
Yang menjadi pertanyaan masyarakat Sumur Jaya, lanjutnya, Kemana anggaran yang nilainya puluhan juta itu dan mengapa terkesan tidak ada pengawasan dari pihak- pihak terkait yang memiliki wawenang.
“Itu kan Uang Negara yang seharusnya diawasi oleh pihak-pihak terkait, kemana Pendamping Desa, mana dari pihak Kecamatan yang saya dengar sering melakukan kegiatan monitoring ke pekon-pekon, kemana Inspektorat, mana pengawasan nya !?, itu uang Negara lho” katanya dengan nada kecewa.
Oleh sebab itu, pihaknya sangat berharap agar dugaan penggelapan anggaran Ketahanan Pangan dari Dana Desa Sumur Jaya tahun 2022 yang dilakukan oleh Peratin Sumur Jaya tersebut segera diusut oleh Instansi-instansi terkait.
Terpisah, ditemui di kediamanya, Ketua Lembaga Himpunan Pekon (LHP) Pekon Sumur Jaya, Mat Ali, membernarkan hal itu. Dan menurutnya hal tersebut telah di akui oleh Peratin saat musyawarah dengan perwakilan dari masyarakat.
“Ya itu memang benar, anggaran keseluruhan nya itu Rp167 juta, 70% untuk pembangunan Rabat jalan pertanian, dan itu sudah terealisasi. Namun sisanya 30% untuk pembelian Sapi itu belum terealisasi sampai saat ini. Tapi peratin sudah berjanji akan bertanggung jawab,” jelas Mat Ali.
Dikonfirmasi, Peratin Sumur Jaya, Rahmat, kepada wartawan mengakui akan ihwal tersebut. Namun ia berkilah bahwa belum di realisasikan nya anggaran ketahanan pangan tersebut, di sebabkan sulitnya menemukan tempat penjual Sapi .
“Itu Benar, tapi saya akan bertanggung jawab. Sudah saya sampaikan juga kepada masyarakat saya akan bertanggung jawab, mudah-mudahan tidak lama lagi barangnya sudah saya belikan, karena itu kan ngak mudah mau mencari yang bagus” kilahnya. (Andi)