RadarCyberNusantara.Id | Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Laskar Lampung Indonesia (LLI) Kota Bandar Lampung, menuntut Dr Muhammad Kadafi S.H.,M.H., dan Rusli Bintang untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Lampung, khususnya masyarakat Kota Bandar Lampung, karena telah membuat masyarakat resah dan gaduh dengan kedatangan ratusan orang yang diduga sebagai Preman ke Kampus Universitas Malahayati beberapa hari yang lalu.
Hal itu disampaikan oleh Destra Yudha S.H., M.Si.,selaku ketua DPC LLI Kota Bandar Lampung, kepada RadarCyberNusantara.Id, pada Senin (03/03/2025).
Menurut Destra, apa yang dilakukan oleh kedua orang anak dan orang tua tersebut dengan mendatangkan ratusan orang dari luar Lampung ke kampus Universitas Malahayati telah membuat masyarakat Lampung resah dan gaduh.
“Apa yang dilakukan oleh Kadafi dan Rusli Bintang dengan mendatangkan ratusan orang yang diduga preman ke kampus Universitas Malahayati telah membuat masyarakat Lampung resah dan gaduh,” ujar Destra.
Untuk itu Destra Yudha mengatakan bahwa, M. Kadafi dan Rusli Bintang harus meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Lampung pada umumnya dan masyarakat Kota Bandar Lampung pada khususnya.
“Karena perbuatan kedua orang tersebut tidak menghargai masyarakat Lampung, apalagi mereka itu adalah orang-orang Intelek dan punya kedudukan tinggi, maka Laskar Lampung menuntut kedua orang itu meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Lampung, khususnya masyarakat kota Bandar Lampung, atas apa yang telah mereka lakukan,” tegas Destra.
Selain itu menurut Destra, DPC Laskar Lampung Kota Bandar Lampung, secara resmi akan melaporkan Muhammad Kadafi kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena selaku anggota DPR-RI telah melakukan cara-cara Premanisme.
“Laskar Lampung juga dalam waktu dekat ini akan membuat laporan resmi ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena Kadafi itu telah mencoreng marwah DPR-RI dengan melakukan cara-cara Premanisme, dan meresahkan masyarakat Lampung.” Tandas Destra.
Diketahui bahwa beberapa hari yang lalu, ratusan orang yang diduga berasal dari jakarta dan Indonesia Timur, masuk ke Bandar Lampung menggunakan 4 Unit Bus dan diturunkan di Universitas Malahayati, dan hal itu membuat masyarakat Lampung pada umumnya dan kota Bandar Lampung pada khususnya merasa resah dan telah membuat gaduh dikalangan masyarakat. | Pnr.