Radarcybernusantara. Id | Dalam sebuah wawancara eksklusif tim investigasi, bersama perwakilan PT. Gurita Cyber Nusantara, Reliya Acount Eksekutif, didampingi oleh Hari Kristiyanto selaku Teknisi, Hanifah Humami, dan Sigit Ahmadi selaku Mitra (Reseler), mencoba memberikan klarifikasi terkait insiden tragis yang menewaskan seorang guru agama bernama Habibi di Tanggamus, Selasa (24/06/2025).
*APD: Ada tapi Tidak Dipakai*
Reliya Acount Eksekutif mengaku bahwa PT. Gurita Cyber Nusantara telah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) dan mensosialisasikan serta mengedukasi tim teknis di lapangan tentang pentingnya keselamatan kerja. Namun, pada saat kejadian, tim teknis di lapangan tidak menggunakan APD yang telah disediakan. Pertanyaan yang muncul adalah: apakah perusahaan telah melakukan pengawasan yang memadai untuk memastikan keselamatan kerja?
*Tenaga Kerja di Bawah Umur: Pembiaran atau Pembelaan?*
Reliya Acount Eksekutif membenarkan bahwa dua dari tiga rekan korban, yaitu Nuril dan Riski Aditiya, masih berstatus pelajar dan di bawah umur saat bekerja di proyek tersebut. Menurutnya, Riski Aditiya menawarkan diri sendiri untuk bergabung, sedangkan Nuril diajak oleh almarhum. Apakah perusahaan tidak tahu bahwa menggunakan tenaga kerja di bawah umur adalah pelanggaran hukum?
*Tanggung Jawab Perusahaan: Sudah Cukup?*
Reliya Acount Eksekutif menyatakan bahwa PT. Gurita Cyber Nusantara telah menyelesaikan secara kekeluargaan dengan keluarga korban dan pihak keluarga telah menerima atas musibah yang terjadi. Namun, apakah penyelesaian tersebut sudah cukup untuk menutupi kelalaian perusahaan dalam menyediakan keselamatan kerja?
*Keterangan dari Mitra: Pembenaran atau Pengalihan Tanggung Jawab?*
Hanifah Humami, selaku Mitra PT. Gurita Cyber Nusantara, membenarkan bahwa almarhum adalah kerabatnya dan biasanya mereka bekerja bersama. Namun, pada saat kejadian, ia sedang berada di luar kota dan telah melepaskan tim untuk bekerja sendiri. Apakah ini berarti bahwa perusahaan tidak memiliki kontrol yang memadai atas pekerjaan yang dilakukan oleh mitra?
Dengan klarifikasi ini, PT. Gurita Cyber Nusantara berharap dapat memberikan penjelasan yang memadai tentang insiden tragis tersebut. Namun, pertanyaan yang lebih penting adalah: apakah perusahaan telah melakukan tindakan yang memadai untuk mencegah kejadian serupa di masa depan? | RBL.