Radarcybernusantara.Id | Dugaan pencemaran aliran sungai Desa Talang Baru, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan terus mendapat sorotan.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamsel langsung turun cek lokasi pembuangan limbah yang mencemari aliran sungai di Dusun Umbul Cepit Bedeng, desa setempat. Tidak menunggu lama, mendapat informasi Satuan kerja (Satker) yang membidangi lingkungan hidup tersebut langsung turun kelokasi pada Kamis (24/1) lalu, guna menindaklanjuti dugaan pencemaran limbah yang berasal dari PT. Ciomas Adisatwa RPA – Unit Lampung yang berdomisili di Desa Talang Baru.
“Kita turun langsung ke aliran sungai yang tercemar bang, termasuk arah paralon pembuangan limbah. Pakaian kita dan kawan- kawan sampai basah kuyup terkena air,”terang Kabid Pengawasan DLH Lamsel, Rudi Yunianto, dihubungi Rabu (29/1), kemarin.
Dari hasil croscek lapangan lanjut Rudi, diduga kuat aliran sungai tercemar limbah perusahaan. Untuk itu, pihaknya meminta perusahaan produksi ayam potong dan makanan sosis itu, segera menghubungi bagian Lab DLH Provinsi.
“Biar cepat ditindaklanjuti, pihak perusahaan (Ciomas,Red) sudah kita perintahkan agar langsung berkoordinasi dengan bagian Lab DLH Provinsi. Kita juga sudah koordinasi dengan petugas Lab DLH Provinsi, berharap segera melakukan pengujian sample air dibeberapa titik aliran sungai yang sudah tercemar limbah,” tegas Kabid Pengawasan ini.
Disinggung soal akan digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD Lamsel, Rudi membenarkan jika pihaknya akan memenuhi undangan Komisi bidang lingkungan hidup tersebut.
“Paling lambat RDP dengan Komisi III hari Jum’at (31/1) mendatang. Setelah hasil dari RDP, baru kita akan panggil pihak perusahaan,” paparnya.
Kembali pihak PT. Ciomas Adisatwa RPA – Unit Lampung belum dapat dikonfirmasi, terkait pencemaran limbah. “Maaf bang hari ini HRD, pak Yusuf tidak kekantor karena tanggal merah,” kata salah seorang petugas Security yang ditemui Radarcybernusantara.Id ditemui dipos penjagaan perusahaan seraya memberikan nomor kontak bagian HRD Yusuf untuk dihubungi melalui via WA.
Sayangnya, saat dihubungi meski telpon Yusuf HRD perusahaan aktif tidak dijawab. Radarcybernusantara mengirim pesan WA untuk konfirmasi dugaan pencemaran limbah tidak dibalas.
Sekadar diketahui, bukan penyakit gatal-gatal saja yang diderita warga, akibat aliran sungai tercemar limbah pabrik. Namun, sekitar 50-an warga mulai anak – anak dan orang tua yang tinggal di Dusun Umbul Cepit Bedeng terjangkit penyakit, batuk, flu dan radang tenggorokan, terutama terhadap anak-anak ketika mandi tersedak air sungai yang tercemar limbah.
Diantaranya, Alzikri (3) warga dusun setempat. Bocah anak pasangan Masrani (37) dan Juriah (35) itu, hingga kini bola matanya sebelah kiri terjadi iritasi, sehingga mata anak tersebut merah serta bengkak akibat menyelam disungai saat mandi.
“Kalau kata dokter mata anak saya infeksi sampai sekarang sudah berobat sana sini belum sembuh, ” keluh Juriah.
Serupa yang dialami Ataya Nugraha (4,5) bocah dari pasangan Santi (35) dan Ridwan (39), kerap kali muntah muntah. Kendati saat ini anak laki laki tersebut dalam masa pemulihan.
“Masa iya mas, kami ngumpulin uang sedikit-sedikit, hanya untuk berobat anak. Harapan warga disini (Umbul Cepit) perusahaan dan Kepala desa dapat memberi bantuan sumur bor, terus terang hampir 8 tahun, selain sungai bau busuk warga disini juga terkena berbagai penyakit. Karena tidak ada tempat lagi untuk kami mencuci dan mandi kalau bukan disungai ini,” tutur ibu tiga anak ini.
Diberitakan sebelumnya, dugaan limbah PT Ciomas Adisatwa RPA – Unit Lampung yang mencemari aliran sungai di Desa Talang Baru, Kecamatan Sidomulyo, terus berlanjut.
Dalam waktu dekat, Komisi III DPRD Kabupaten, Lampung Selatan (Lamsel), akan memanggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP). Terkait, persoalan limbah pabrik yang mengakibatkan aliran sungai Dusun Umbul Cepit Bedeng desa setempat tercemar.
“Ketua Komisi III sudah telpon saya, sebelum turun lapangan untuk cek lokasi. Rencananya, hari Kamis (30/1) atau tanggal (30 – 31/1) mendatang, kita akan gelar RDP dengan DLH, ” terang anggota Komisi III DPRD Lamsel, Achmad Johani, Minggu (26/1), kemarin.
Seharusnya sambung Johani, pihaknya akan melakukan RDP bersama DLH pada Senin (27/1), namun karena hari Senin hingga Rabu (29/1) libur bersama. Maka komisi yang membidangi infratruktur dan dampak lingkungan ini menjadwalkan RDP pada Kamis 30/1.
“Paling lambat RDP kita gelar Jum’at (31/1) mendatang. Kita minta DLH segera mengambil langkah tegas turun lapangan serta memanggil perusahaan terkait untuk membahas persoalan limbah,” tegas Politisi partai Demokrat ini.
Ditanya apakah RDP Komisi III dengan DLH fokus tentang persoalan limbah perusahaan rumah potong ayam tersebut.
“Iya betul bang, soalnya ada dua laporan yang masuk ke komisi III terkait persoalan limbah. Yakni, PT Ciomas Adisatwa dan PT Pokhpan,” ungkap Johani.
Sebelumnya, keluhan masyarakat Dusun Umbul Cepit Bedeng, Desa Talang Baru, yang terdampak tertular berbagai penyakit, akibat dugaan sungai tercemar limbah pabrik. Mendapat, respons cepat dari petugas medis UPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan, Sidomulyo, Lampung Selatan.
Tim medis langsung turun kerumah – rumah warga di beberapa titik guna melakukan pemeriksaan kesehatan. “Kami dan petugas kesehatan hadir disini temui warga sifatnya pengobatan.”terang KUPT Puskesmas Rawat Inap, Kecamatan Sidomulyo, Bambang Priyanto, ditemui dilokasi, Jum’at (24/1).
Bambang juga membenarkan, keluhan yang dirasakan anak-anak dan para orang tua warga Dusun Umbul Cepit Bedeng, selama ini terkena penyakit gatal-gatal, batuk dan pileg, akibat dampak mandi di sungai yang tercemar limbah. “Ya kira-kira begitulah, apa yang dikatakan bapak dan ibu – ibu warga disini, ” terang KUPT Puskesmas Rawat Inap, Kecamatan Sidomulyo, Bambang Priyanto, saat berada dirumah warga, Jum’at (24/1).
Selain pemeriksaan kesehatan, sambung Bambang, petugas medis juga membagikan obat obatan terhadap warga yang tertular berbagai penyakit.”Obat-obatan sudah kita bagikan langsung kepada warga dan anak anak. Misalnya, vitamin, obat gatal- gatal, flu serta obat batuk,” paparnya seraya mengatakan mengenai prasarana air bersih kita sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa. | Dir Aji