RadarCyberNusantara.Id | Bulan-bulan ini kalangan sekolah terutama tingkat SLTP dan SLA baik SMP, SMA dan SMK negeri disibukkan PPDB. Para orang tua calon siswa juga disibukkan mau menyekolahkan anaknya dimana.
Bagi yang mampu pasti akan memasukkan anaknya ke sekolah favorit apakah sekolah umum swasta atau sekolah berbasis agama semacam SDIT atau SMP IT.
Namun bagi masyarakat yang ekonominya pas pasan atau kelas menengah biasa hingga lapisan masyarakat bawah akan lebih condong memasukkan anaknya ke sekolah negeri meskipun harus melalui zonasi dan bersaing merebut bangku yang sangat terbatas.
Kali ini penerimaan siswa dinilai berdasarkan rapot dan hasil ujian akhir yang diselenggarakan pihak sekolah karena program UN ujian Nasional telah dihapus oleh Menteri Pendidikan dan Riset.
Kemudian dalam sistem PPDB juga diatur pola penerimaan siswa dengan jalur khusus. Misalnya anak2 berprestasi, ortunya kalangan pejabat sipil, TNI, polri yang bertugas disuatu daerah dan anaknya mengukuti tugas orang tua sehingga harus mutasi sekolahnya.
Kepala Sekolah dalam proses PPDB ini diuji nyalinya jika ada Ortu yang memaksakan anaknya masuk sekolah favorit tapi bukan Zonasinya. Disini tantangan pekerjaan diuji apakah bisa menolak atau menerima termasuk ada tekanan katabelece pejabat lebih tinggi.
Kepala Sekolah juga harus berani bersikap tegas melindungi anak2 kurang mampu keluarganya tetapi memiliki nilai akademik tinggi. Ini yang harus ditolong dan diutamakan daripada anak pejabat siapapun memiliki nilai rendah yang memaksakan diri harus diterima di sekolah favorits.
Selain itu Komite Sekolah memiliki peranan penting sebagai mitra sekolah dalam mendorong dan memberikan motivasi pihak sekolah untuk kemajuan sekolah. Termasuk membantu pembiayaan yang disesuakan dengan kemampuan Ortu lewat musyawarah dan mufakat. Komite sekolah merupakah kalangan wakil para orang tua wali yang ikut membantu proses kemajuan dalam proses pembelajaran dan pengajaran guru di kelas.
Kalau sistem Pendidikan di Amerika Serikat Uni Eropa bahwa peran orang tua sangat membantu dalam ikut bersama sama memajukan sekolah termasuk donasi biaya pendidikan.
Dalam istilah mereka Education Systemic for Learning Process Aid must be Develepment Scholl and Progress.
Istilahnya mereka juga membentuk Komite dalam ikut berjuang memajukan pembangunan sekolah dan kemajuan sekolah.
Istilahnya “Jer Basuki Mowo Beya” Kalau ingin sejahtera dan maju harus memerlukan beaya dan ongkos.
Begitu dalam peningkatan kapaditas peningkatan mutu sekolah demi kelanjutan kemajuan sekolah atau Sustainable Progress Scholl for educated Student Long term year by Quality Human Resources. Kemajuan berkelanjutan sekolah bagi siswa untuk jangka psnjang dengan kualitas Sumber Daya Manusia. Selamat Bekerja menciptakan manusia berkualitas unggul demi terciptanya SDM berkualitas untuk kemajuan bangda bagi kalangan Kepala Sekolah dan stapnya saat PPDB ini. God bless you. (**)