• Login
  • Register
Radarcybernusantara.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosial dan Budaya
    • Politik
    • Ragam
    • Pendidikan
    • Pembangunan
    • Kesehatan
    • Pariwisata
  • Otomotif
    • Mobil
  • International
  • Olahraga
  • Chanel RadarCyber
    • Youtube
  • Arsip
    • Download
    • Polling
      • Gubernur
  • Lampung
    • Kota Bandar Lampung
    • Kota Metro
    • Lampung Utara
    • Lampung Timur
    • Lampung Tengah
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Pesawaran
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
    • Tulang Bawang
  • Pembiayaan
  • Home
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosial dan Budaya
    • Politik
    • Ragam
    • Pendidikan
    • Pembangunan
    • Kesehatan
    • Pariwisata
  • Otomotif
    • Mobil
  • International
  • Olahraga
  • Chanel RadarCyber
    • Youtube
  • Arsip
    • Download
    • Polling
      • Gubernur
  • Lampung
    • Kota Bandar Lampung
    • Kota Metro
    • Lampung Utara
    • Lampung Timur
    • Lampung Tengah
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Pesawaran
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
    • Tulang Bawang
  • Pembiayaan
No Result
View All Result
Radarcybernusantara.com
Home Lampung

Tuping Lampung Bukan Milik Keluarga Tertentu : Klarifikasi Sejarah dan Warisan Budaya Masyarakat Adat Lampung

Admin RCN by Admin RCN
6 Juli 2025
in Lampung, Lampung Selatan, Pariwisata, Ragam, Sosial dan Budaya
0
Tuping Lampung Bukan Milik Keluarga Tertentu : Klarifikasi Sejarah dan Warisan Budaya Masyarakat Adat Lampung
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on EmailShare on Twitter

RadarCyberNusantara.Id | Merespons pemberitaan di media daring TintaRakyat.com berjudul “Keluarga Ahli Waris Radin Inten II Protes Tema Tuping di Festival Krakatau : Pemprov Lampung Tidak Dilibatkan, Nilai Budaya Diabaikan”,

Doni Afandi, S.E, dengan gelar Kakhiya Pukhba Makuta, salah satu Paksi dari Marga Keratuan Menangsi di Desa Taman Baru, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, merasa perlu memberikan klarifikasi dan pandangan atas klaim sepihak terhadap simbol budaya tuping (topeng) Lampung, Minggu (06/07/2025).

Budaya Bukan Milik Individu, Melainkan Warisan Kolektif Leluhur

Tuping merupakan bagian dari kekayaan budaya masyarakat Lampung yang telah hidup dan berkembang sejak masa lampau, jauh sebelum era kolonial maupun kemunculan tokoh-tokoh sejarah seperti Radin Inten II. Budaya tuping bukanlah warisan eksklusif keluarga atau keturunan tertentu, melainkan bagian dari kearifan kolektif masyarakat adat yang diwariskan lintas generasi dari peradaban asli Lampung.

Baca Selanjutnya

Pasca Efesiensi, Terungkap BPKAD Metro Habiskan Anggaran Hingga Miliaran Rupiah

Wujud Nyata Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Prajurit Yonif 9 Marinir Laksanakan Panen Raya Padi

Anggaran Negara, Masa Depan Rakyat: Catatan Kritis Pinnur Selalau Untuk RAPBN 2026

Menjadikan simbol budaya seperti tuping sebagai hak milik privat atau garis keturunan tertentu merupakan bentuk penyempitan nilai budaya yang seharusnya inklusif dan terbuka untuk seluruh masyarakat adat Lampung, baik dari wilayah Saibatin maupun Pepadun.

Tuping dan Akar Budaya dalam Sejarah Paksi Pak Sekala Brak

Untuk memahami posisi tuping secara utuh, kita perlu merujuk pada sejarah Paksi Pak Sekala Brak sistem adat tertua di Lampung yang menjadi fondasi pembentukan marga, keratuan, dan struktur masyarakat adat di wilayah ini. Empat Kepaksian utama Kepaksian Bejalan Di Way, Kepaksian Belunguh, Kepaksian Nyerupa, dan Kepaksian Pernong telah sejak dahulu mengembangkan bentuk-bentuk ekspresi budaya dan simbolisasi adat, termasuk penggunaan tuping yang di lampung barat dikenal dengan sakura, dalam berbagai upacara adat, pertunjukan seni, hingga ritus keagamaan dan spiritual.

Tuping dalam konteks adat bukan hanya sekadar topeng fisik, tetapi merupakan lambang transformasi spiritual dan penghormatan terhadap peran leluhur, roh pelindung, serta gambaran nilai-nilai moral dalam masyarakat adat. Bukti keberadaan praktik budaya ini dapat ditelusuri sejak masa pra-Islam di wilayah Sekala Brak yang kemudian bertransformasi saat masuknya ajaran Islam pada abad ke-14 hingga ke-15.

Dalam konteks tersebut, budaya tuping telah menjadi bagian dari ritual dan seni di berbagai wilayah adat Lampung sejak berabad-abad sebelum kelahiran Radin Inten II (tahun 1834).

Meluruskan Klaim Sejarah : Radin Inten II Bukan satu satunya Sumber mutlak dan tunggal Asal Budaya Tuping

Radin Inten II adalah pahlawan perlawanan terhadap kolonialisme, dan jasanya patut dihormati sebagai bagian dari sejarah perjuangan rakyat Lampung. Namun, penting untuk diluruskan bahwa kehadiran Radin Inten II sebagai tokoh sejarah tidak dapat dijadikan dasar pengklaiman simbol budaya Lampung seperti tuping.

Peradaban dan adat Lampung, termasuk simbol-simbol budayanya, telah ada jauh sebelum masa hidup beliau. Oleh sebab itu, setiap narasi yang mencoba menyandarkan seluruh warisan budaya Lampung kepada satu keluarga atau keturunan adalah bentuk distorsi sejarah dan pengabaian terhadap fakta kultural yang lebih luas dan mendalam.

Festival Adalah Ruang Ekspresi Kolektif, Bukan Monopoli Budaya

Festival Krakatau merupakan ruang publik yang memberi kesempatan kepada seluruh elemen masyarakat adat dan seniman Lampung untuk menampilkan karya dan simbol kebudayaannya. Tuduhan bahwa pemprov Lampung “mengabaikan nilai budaya” karena tidak melibatkan satu pihak tertentu justru mencerminkan pemahaman yang sempit tentang bagaimana budaya seharusnya dikelola, bukan secara privat, tapi secara komunal.

Sebaliknya, pemerintah daerah dan panitia Festival Krakatau patut diapresiasi karena terus mengangkat simbol-simbol budaya seperti tuping, yang selama ini justru kurang dikenal oleh generasi muda. Apabila ada pihak yang merasa tidak dilibatkan, seharusnya hal ini menjadi bahan evaluasi bersama yang disampaikan dengan cara bermartabat dan terbuka, bukan dengan mengedepankan klaim eksklusif yang mencederai rasa persatuan masyarakat adat Lampung.

Menjaga Adat dalam Bingkai Persatuan

Sebagai bagian dari masyarakat adat Keratuan Menangsi kami meyakini bahwa budaya adalah milik rakyat adat Lampung secara menyeluruh, bukan milik pribadi, bukan milik keluarga, bukan pula milik generasi tertentu.

Masyarakat adat Lampung hidup dalam semangat sehuyunan, setawitan, sebalakan, dan mak secadangan, saling menghidupkan, saling membesarkan, bukan saling memonopoli. Kita diajarkan oleh leluhur untuk mendudukkan masalah budaya dengan musyawarah, bukan klaim sepihak yang dapat memecah belah.

Mari kita jaga warisan budaya Lampung termasuk tuping. sebagai milik bersama. Kita rawat dengan cinta, kita pelajari dengan pengetahuan, dan kita wariskan dengan kehormatan. Budaya Lampung besar bukan karena satu nama, tapi karena seluruh anak adatnya bersatu dalam nilai dan sejarah.

Tuping adalah simbol. Tuping adalah jiwa budaya. Tuping adalah milik seluruh masyarakat adat Lampung.

Hormat kami,

Doni Afandi, S.E
Gelar Adat Kakhiya Pukhba Makuta
Salah Satu Paksi Dari Marga Ratu – Keratuan Menangsi
Desa Taman Baru, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan

Dilihat: 129

Terkait

Tags: Adat LampungLampung SelatanPaksi Pak Skala brakTuping

Related Posts

Pasca Efesiensi, Terungkap BPKAD Metro Habiskan Anggaran Hingga Miliaran Rupiah
Kota Metro

Pasca Efesiensi, Terungkap BPKAD Metro Habiskan Anggaran Hingga Miliaran Rupiah

23 Agustus 2025
1
Wujud Nyata Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Prajurit Yonif 9 Marinir Laksanakan Panen Raya Padi
Lampung

Wujud Nyata Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Prajurit Yonif 9 Marinir Laksanakan Panen Raya Padi

23 Agustus 2025
1
Anggaran Negara, Masa Depan Rakyat: Catatan Kritis Pinnur Selalau Untuk RAPBN 2026
Gubernur

Anggaran Negara, Masa Depan Rakyat: Catatan Kritis Pinnur Selalau Untuk RAPBN 2026

23 Agustus 2025
1
Curat di Way Kanan, Polsek Negeri Besar Ringkus Pelaku Curi Motor di Halaman Masjid
Hukum dan Kriminal

Curat di Way Kanan, Polsek Negeri Besar Ringkus Pelaku Curi Motor di Halaman Masjid

23 Agustus 2025
1
Kasdim 0410/KBL Hadiri Giat Fun Game Woodball Di Lapangan Satlog Korem 043
Kota Bandar Lampung

Kasdim 0410/KBL Hadiri Giat Fun Game Woodball Di Lapangan Satlog Korem 043

23 Agustus 2025
1
Pemprov Lampung Pastikan Seleksi Jabatan dan Pelantikan Pejabat Dilaksanakan Secara Transparan
Gubernur

Pemprov Lampung Pastikan Seleksi Jabatan dan Pelantikan Pejabat Dilaksanakan Secara Transparan

22 Agustus 2025
1
Polres Lampung Utara Berhasil Amankan Pelaku Pembunuhan IRT di Kebun Singkong
Lampung

Polres Lampung Utara Berhasil Amankan Pelaku Pembunuhan IRT di Kebun Singkong

22 Agustus 2025
1
Tanggapan Dr. Iswadi, M.Pd atas Pemberhentian 72 Siswa SMAN 5 Bengkulu: Tanda Bahaya Bagi Dunia Pendidikan
Nasional

Tanggapan Dr. Iswadi, M.Pd atas Pemberhentian 72 Siswa SMAN 5 Bengkulu: Tanda Bahaya Bagi Dunia Pendidikan

22 Agustus 2025
1
Pemprov Lampung Komitmen Wujudkan APBD 2026 yang Efektif dan Efisien, untuk Pembangunan Berkelanjutan
Gubernur

Pemprov Lampung Komitmen Wujudkan APBD 2026 yang Efektif dan Efisien, untuk Pembangunan Berkelanjutan

22 Agustus 2025
1
PLN Pulung Kencana Gencar Mengantisipasi Perusakan Gardu Listrik
Lampung

PLN Pulung Kencana Gencar Mengantisipasi Perusakan Gardu Listrik

22 Agustus 2025
1
Next Post
Akankah Pendidikan di Kota Bandar Lampung Dipimipin Oleh Orang Yang Diragukan Kapasitas Dan Legalitasnya

Akankah Pendidikan di Kota Bandar Lampung Dipimipin Oleh Orang Yang Diragukan Kapasitas Dan Legalitasnya

Polri Hadir untuk Masyarakat: Patroli Hunting Polsek Tegineneng Pastikan Situasi Aman di Sore Hari

Polri Hadir untuk Masyarakat: Patroli Hunting Polsek Tegineneng Pastikan Situasi Aman di Sore Hari

Kanit Binmas Polsek Banjit Hadiri Pengajian Umum di TPA Madin Mamba’ul Ulum

Kanit Binmas Polsek Banjit Hadiri Pengajian Umum di TPA Madin Mamba'ul Ulum

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

No Content Available

EDITOR'S PICK

Polda Lampung Laksanakan Binrohtal Bagi Personil yang Akan Melaksanakan Ibadah Haji

Polda Lampung Laksanakan Binrohtal Bagi Personil yang Akan Melaksanakan Ibadah Haji

2 Mei 2024
1
Polsek Gedong Tataan Polres Pesawaran Terima Penghargaan Kompolnas Award 2024 dari Polda Lampung

Polsek Gedong Tataan Polres Pesawaran Terima Penghargaan Kompolnas Award 2024 dari Polda Lampung

3 Oktober 2024
1
Sebanyak 1429 Orang, Ungkap BPKPSDM Pringsewu Yang Akan Diberikan Peluang menjadi PPPK Tahun Ini

Sebanyak 1429 Orang, Ungkap BPKPSDM Pringsewu Yang Akan Diberikan Peluang menjadi PPPK Tahun Ini

9 Oktober 2024
1
DPD PWRI Lampung Layangkan Surat Permohonan Informasi Publik Kepada Desa Bandar Negeri Kabupaten Lamtim

DPD PWRI Lampung Layangkan Surat Permohonan Informasi Publik Kepada Desa Bandar Negeri Kabupaten Lamtim

26 Mei 2025
1
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 Radarcybernusantara - Aktual dan Terpercaya by Mrinsancita.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Ekonomi
    • TNI
    • POLRI
    • Pendidikan
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Kesehatan
    • Ragam
    • Pariwisata
    • Sosial dan Budaya
  • International
  • Chanel RadarCyber
    • Youtube
  • Arsip
    • Polling
    • Download
    • Gubernur
    • Olahraga
  • Lampung
    • Kota Bandar Lampung
    • Kota Metro
    • Tanggamus
    • Pringsewu
    • Pesawaran
    • Lampung Selatan
    • Lampung Utara
    • Lampung Timur
    • Lampung Barat
    • Lampung Tengah
    • Tulang Bawang
    • Way Kanan
    • Mesuji
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang Barat
    • DPRD
  • Otomotif
    • Mobil
    • Motor
  • Pembiayaan

© 2022 Radarcybernusantara - Aktual dan Terpercaya by Mrinsancita.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!