RadarCyberNusantara.com | Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Bandar Lampung (UBL), mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Indepedensi Tokoh Daerah dan Media di Tengah Perebutan Kekuasaan Politik Menghadapi Pemilu 2024” berlangsung di Auditorium Pascasarjana UBL gedung F lantai 3, pada Selasa (09/01/2024).
Seminar Nasional ini dihadiri oleh Pemerintah Provinsi Lampung yang diwakili oleh Kesbangpol, dan ratusan mahasiswa Fisip UBL. Adapun ketua pelaksana pada kegiatan ini Akbar Fadilah dan di hadiri oleh wakil rektor III Bambang Hartono, dan mahasiswa dari Universitas se Provinsi Lampung.
Serta menghadirkan langsung 3 narasumber yaitu, Irjen Pol (Purn) Dr Hi Ike Edwin S.IK., S.H., M.H., M.M., selaku tokoh adat masyarakat Lampung, Hi Rycko Menoza SZ MBA, selaku ketua pemuda Lampung, Erlina S.P., M.H., sebagai tokoh perempuan Lampung.
Adapun tujuan dari kegiatan seminar nasional ini yaitu Dengan adanya kegiatan seminar ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berharap agar kegiatan ini akan membawa dampak positif tidak hanya untuk mahasiswa Universitas Bandar Lampung, tetapi juga bermanfaat bagi semua pihak dan masyarakat yang tergabung dalam kegiatan ini.
Dang Ike sapaan akrab Kapolda Lampung tahun 2016 itu mengatakan, pemilu merupakan pesta demokrasi untuk rakyat, tetapi pada kenyataannya menimbulkan keraguan apakah pemilu benar-benar perwujudan pesta demokrasi rakyat atau elit partai.
“Atas latar belakang tersebut kemudian kita harus mengoptimalkan kebijakan hukum pemilu untuk tata kelola yang lebih baik,” ujar Dang Ike.
Selain itu menurut Dang Ike, tema yang diangkat dalam seminar nasional kali ini sangat relevan.
“Tema yang dibahas menurut saya sangat relevan mengingat kita akan menghadapi proses penyelenggaraan pemilu, disamping narasumber yang tepat juga ada para kompetitor dalam penyelenggaraan pemilu yang hadir Sehingga sangat penting untuk memberikan pengetahuan tentang pemilu bagi mahasiswa dalam menghadapi pemilihan umum di tahun 2024,” ucapnya.
Ia menuturkan tujuan seminar tersebut untuk memberi peran para mahasiswa untuk turut menyongsong dan mewarnai pemilu 2024. Caranya yakni melalui literasi atau edukasi kepada masyarakat (pemilih) agar benar-benar bijak menggunakan suara.
Tidak terpengaruh bujuk rayu atau iming-iming materi yang ditawarkan oleh kontestan pemilu, baik langsung maupun oleh tim sukses. Pasalnya, ketidakbijakan menggunakan suara dapat berdampak luar biasa terhadap kualitas pemimpin atau pun wakil rakyat yang terpilih.
“Di situlah peran mahasiswa untuk memberi pencerahan kepada masyarakat terutama generasi milenial. Dengan begitu pemilih milenilal dapat menjaga nilai-nilai kejujuran dan keharmonisan dalam menyongsong dan memberikan suara pada hari H pemilu nanti,” Tutur Dang Ike.
Dang Ike yang juga merupakan Caleg DPR RI dari Partai Demokrat Dapil Lampung 1 nomor urut 4 itu mengatakan, seminar nasional ini bertujuan memberikan wawasan bagi para mahasiswa supaya tidak terkecoh dengan informasi-informasi yang ada di media di tahun Politik 2024.
“Negara Indonesia saat ini tengah memasuki tahun politik. Oleh karena itu kami merasa kemampuan literasi pada mahasiswa perlu ditingkatkan supaya tidak mudah terkecoh dengan informasi yang tersebar di media,” ucapnya.
Sebab menurut Dang Ike, saat ini media bukan hanya sekadar platform informasi dan rekreasi namun juga menjadi sasaran para Partai ataupun Calon Legislatif (Caleg) untuk mensosialisasikan atau berkampanye.
Terkait Independensi Tokoh Daerah dalam perebutan kekuasaan politik, menurut Dang Ike hal itu mutlak diperlukan untuk menjaga demokrasi dan kebebasan untuk menyalurkan hak politik masing-masing warga masyarakat serta menciptakan pemilu yang sejuk, damai dan kondusif.
“Sebagai tokoh Daerah, baik tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda maupun tokoh perempuan, harus bisa menjaga dan mengedepankan Independensi untuk menjaga demokrasi di Indonesia ini serta turut serta menciptakan pemilu yang benar-benar jurdil serta pelaksanaan pesta demokrasi itu bisa berlangsung dengan luber sehingga dapat menghasilkan pemimpin yang amanah dan berintegritas tinggi sehingga suasana pemilu yang damai,sejuk dan kondusif akan terwujud,” ungkap Dang Ike.
Menurut Dang Ike juga, sebagai tokoh daerah seharusnya dapat memberikan pembelajaran politik yang baik dan beretika terutama kepada generasi muda khususnya para mahasiswa.
“Sebaiknya, sebagai seorang tokoh daerah kita harus memberikan contoh dan pembelajaran politik yang baik dan beretika terutama kepada generasi muda khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya dengan tidak menghalalkan segala cara dalam meraih kekuasaan politik agar kualitas pemilu kita akan jauh lebih baik sehingga dapat menghasilkan pemilu yang benar-benar merupakan pesta demokrasi bukan bencana demokrasi.” Tutup Dang Ike. | Pnr.